Jebol Terowongan, 76 Penjahat Berbahaya Kabur dari Penjara Paraguay

Rabu, 22 Januari 2020 - 07:39 WIB
Jebol Terowongan, 76 Penjahat Berbahaya Kabur dari Penjara Paraguay
Jalur terowongan di kamar mandi penjara di Uruguay yang digunakan 76 narapidana berbahaya melarikan diri. Foto/Twitter/Ivn Leguizamn
A A A
PEDRO JUAN CABALLERO - Sebanyak 76 narapidana (napi) paling berbahaya berhasil melarikan diri dari sebuah penjara di Paraguay yang berbatasan dengan Brazil, hari Minggu.

Para penjahat yang sebagian besar anggota geng narkoba dan pedagang senjata itu kabur melalui terowongan besar.

Juru bicara kepolisian Pedro Juan Caballero, Elena Andrada, mengatakan para tahanan merupakan warga Brazil dan Paraguay. Menurutnya, ke-76 narapidana melarikan diri melalui sebuah terowongan yang mereka gali dari penjara di Pedro Juan Caballero.

"Orang-orang terbaik kita telah pergi ke perbatasan untuk mencoba menangkap kembali para tahanan," katanya.

Menurut para pejabat Paraguay, dari 76 penjahat yang melarikan diri, 40 di antaranya warga Brazil dan 36 sisanya warga Paraguay.

Menteri Kehakiman Cecilia Perez mengeluarkan kecaman tajam kepada para petugas atas kejadian itu. Menurutnya, butuh beberapa minggu bagi para tahanan untuk membangun terowongan seperti itu. "Jelas bahwa staf tidak tahu apa-apa dan tidak melakukan apa-apa," kesalnya, seperti dikutip AFP, Senin (20/1/2020).

Sipir penjara dipecat dan puluhan penjaga ditangkap. "Ini adalah operasi yang memakan waktu berhari-hari, dan tidak mungkin para pejabat itu tidak menyadari bahwa mereka pergi...jelas ini adalah rencana berbayar," ujar Perez kepada stasiun radio lokal, Monumental.

Sebagian besar tahanan yang lari dari penjara adalah anggota geng kriminal yang dikenal sebagai First Capital Command, salah satu geng paling kuat di Brazil.

Andrada mengatakan bahwa lima van yang digunakan dalam pelarian para narapidana ditemukan di Ponta Pora, sebuah kota di Brazil yang dipisahkan dari Pedro Juan Caballero hanya dengan jalan.

Pedro Juan Caballero terletak sekitar 500 km timur laut ibu kota Paraguay, Asuncion.

Perez menyuarakan kecurigaan kuat bahwa pejabat terlibat dalam "skema korup" ini dan mengatakan para narapidana yang melarikan diri itu sangat berbahaya.

Andrada mengatakan para narapidana yang melarikan diri termasuk orang-orang yang ambil bagian dalam pembantaian Juni lalu di penjara San Pedro.

"Para tahanan telah menggali sebuah terowongan seperti yang kita lihat di film, lengkap dengan pencahayaan internal," ujarnya. Jalur terowongan itu dari kamar mandi penjara dan hanya berjarak 25 meter dan pos jaga terdekat.

Penyelidik polisi juga menemukan ratusan karung tanah yang diduga dari penggalian terowongan.

Sementara itu, otoritas keamanan Brazil bergerak cepat untuk memperketat keamanan di daerah perbatasan untuk membantu menangkap kembali para tahanan. Hal itu disampaikan Menteri Kehakiman Antonio Carlos Videira dan Menteri Keamanan Negara Mato Grosso do Sul.

Departemen Operasi Perbatasan (DOF), Polisi Jalan Tol Militer (PRE) dan pasukan keamanan lainnya yang didukung oleh helikopter telah dimobilisasi.

Menteri Dalam Negeri Paraguay Euclides Acevedo mengatakan staf operasi khusus kepolisian telah menyisir area pelarian. Mereka didukung oleh helikopter.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5581 seconds (0.1#10.140)