Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Duel dengan Warga, Polisi Usut Penyebab Tewasnya Petani Kopi
Aparat Kepolisian terus mendalami kasus kematian Ermansyah yang tewas terpanggang di kebunnya. Foto/SINDOnews/Ismail Yogo Trianto.
A
A
A
BENGKULU - Aparat Kepolisian Polres Bengkulu Utara terus mendalami kasus kematian Ermansyah (38), warga Desa Tumbuk Kecamatan Pagar Jati, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu.
Keterangan pihak Kepolisian, sebelum ditemukan tewas terbakar di pondok kebun kopi pada Selasa (21/5/2019), korban sempat terlibat perkelahian dengan salah satu warga setempat.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara mengatakan, sebelum ditemukan tewas tebakar di pondok kopi, korban Ermasnysah sempat berkelahi dengan salah satu warga berinisial RH di lokasi kebun korban.
Perkelahian bermula saat korban bertemu dan langsung melayangkan pukulan terhadap RH. Akibat aksi tersebut, RH menderita rasa sakit dibagian tangan dan kaki. RH pun memilih untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa serta Polsek Pagar Jati.
”Memang benar ada sedikit konflik sebelum tewas. Sudah saya perintahkan anggota segera usut penyebab kematiannya. Supaya jelas dan tidak menjadi fitnah di bulan Ramadhan ini,” ujar kapolres.
Kapolres berharap, pihak keluarga tidak terprovokasi dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Kepolisian. "Bersabar menunggu hasil otopsi. Percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisan. Kami akan usut tuntas," tuturnya.
Keterangan pihak Kepolisian, sebelum ditemukan tewas terbakar di pondok kebun kopi pada Selasa (21/5/2019), korban sempat terlibat perkelahian dengan salah satu warga setempat.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara mengatakan, sebelum ditemukan tewas tebakar di pondok kopi, korban Ermasnysah sempat berkelahi dengan salah satu warga berinisial RH di lokasi kebun korban.
Perkelahian bermula saat korban bertemu dan langsung melayangkan pukulan terhadap RH. Akibat aksi tersebut, RH menderita rasa sakit dibagian tangan dan kaki. RH pun memilih untuk melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa serta Polsek Pagar Jati.
”Memang benar ada sedikit konflik sebelum tewas. Sudah saya perintahkan anggota segera usut penyebab kematiannya. Supaya jelas dan tidak menjadi fitnah di bulan Ramadhan ini,” ujar kapolres.
Kapolres berharap, pihak keluarga tidak terprovokasi dan menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Kepolisian. "Bersabar menunggu hasil otopsi. Percayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisan. Kami akan usut tuntas," tuturnya.
(boy)
Explore More