Pelatih Khabib: McGregor Masih Lawan Paling Berbahaya

Rabu, 22 Mei 2019 - 09:09 WIB
Pelatih Khabib: McGregor Masih Lawan Paling Berbahaya
Khabib Nurmagomedov (kiri) dan petarung asal Irlandia Conor McGregor (kanan) jelang duel UFC 229, Oktober lalu/Foto/dok
A A A
LAS VEGAS - Pelatih Khabib Nurmagomedov, Javier Mendez, meyakini petarung asal Irlandia Conor McGregor masih menjadi lawan paling berbahaya bagi anak binaannya.

Mendez percaya McGregor ancaman terbesar Khabib, meski beberapa kali roboh dalam duel UFC 229. Khabib mengalahkan McGregor pada perebutan gelar kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC) 229 di Las Vegas, 6 Oktober lalu. Khabib menang di ronde keempat. Total, Khabib mencatat rekor 27-0 tanpa noda.

Petarung asal Rusia itu belum kembali ke Octagon karena skorsing setelah dia dan McGregor terlibat dalam pertengkaran dengan rekan setim seusai pertarungan.

Khabib diharapkan kembali ke Octagon pada September. Dia direncanakan akan menjadi penampil utama dalam UFC 242 melawan Dustin Poirier pada 7 September di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Meski demikian, Pelatih Javier Mendez menganggap lawan paling berbahaya bagi Khabib adalah McGregor. "Berbicara tentang empat saingan potensial untuk Khabib, saya dapat memberikan penilaian dari yang (kurang) berbahaya hingga yang paling berbahaya," kata Mendez kepada SportsDaily.ru belum lama ini.

“Max Holloway (akan) menjadi yang termudah bagi Khabib. Max memiliki gaya tinju yang baik, tetapi tidak memiliki kekuatan yang diperlukan dalam kelas ringan."

"Berikutnya dalam daftar adalah Dustin Poirier. Dia punya stamina dan serbabisa. Sedangkan Tony Ferguson adalah pilihan nomor dua saya. Sikunya sangat berbahaya. Dan akhirnya, pesaing nomor satu menurut penilaian saya masih McGregor. Bertinjunya spesial, itu keunggulannya."

Poirier akan menjadi lawan Khabib berikutnya. Ferguson saat ini dijadwalkan menghadapi Donald 'Cowboy' Cerrone di UFC 238. McGregor tetap di sela-sela, menunggu pertarungan berikutnya setelah menyelesaikan hukuman UFC 229-nya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1918 seconds (0.1#10.140)