Geoglif Marree Man, Lambang Perlawanan Suku Aborigin

Sabtu, 18 Januari 2020 - 13:30 WIB
Geoglif Marree Man, Lambang Perlawanan Suku Aborigin
Geoglif Marree Man. Foto/Dok.NASA
A A A
AUSTRALIA - Sampai saat ini sepertinya masih menjadi misteri. Siapa pencipta Geoglif Marree Man dan bagaimana mereka melakukannya masih menjadi tanda tanya besar. Sebab, semua orang memiliki teori yang berbeda-beda. “Ini mungkin menjadi karya seni terhebat selama masa perdamaian di Australia,” kata pengamat geoglif Phil Turner.

Marree Man terbentang sepanjang 4,2 kilometer dengan keliling sekitar 28 kilometer. Ukurannya seperti jika kita menggambar garis lurus dari Sydney Opera House menuju Stasiun Redfern di Sydney. Geoglif yang begitu besar menyisakan teka-teki yang juga besar. Sampai sekarang teka-teki itu tidak terkuak.

Turner merupakan satu di antara orang yang paling mengetahui Marree Man. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun, dia telah mendengar berbagai teori. Marree pada dasarnya merupakan nama sebuah wilayah, sekitar 700 kilometer dari Adelaide. Kondisinya kering kerontang, penuh debu, dan sangat terpencil.

Meski demikian, di sana terdapat sekelompok masyarakat berjumlah 150 orang. Sebagian besar dari mereka tidak mengetahui keberadaan Marree Man sebelum pilot Trec Smith melihatnya dari udara pada 1998. “Ukurannya besar sekali. Saya berasumsi orang-orang pasti mengetahuinya, tapi ternyata tidak,” kata Smith.

Beberapa pekan kemudian, sejumlah surat diterima masyarakat lokal dan media massa. Surat itu diklaim berasal dari orang di balik Marree Man. Surat pertama menyebutkan geoglif itu merupakan gambar orang Aborigin. Surat lainnya menyusul ditemukan di Marree Man. Namun, surat itu tidak diungkap ke publik.

“Geoglif ini dibuat untuk meningkatkan pariwisata di Australia Selatan, juga untuk menghormati bangsa Aborigin yang mengejar cita-cita menjadi atlet selama Olimpiade Sydney 2000,” bunyi surat berikutnya, dikutip ABC. Sejak saat itu tidak ada lagi surat yang diterima warga lokal. Mereka menjadi semakin penasaran.

Selama dua dekade, macam-macam teori bermunculan. Sebagian menyebutkan geoglif itu dibuat orang AS menyusul ada penggunaan kata Aboriginal reservation dan color. Namun, sebagian menepis teori itu. Mereka menyatakan Marree Man kemungkinan besar diciptakan seorang artis lokal seperti Bardius Goldberg.

Bagaimanapun ukuran Marree Man yang begitu besar tidak akan dapat dikerjakan seorang diri. Setidaknya pembuatnya memerlukan teknologi global positioning system (GPS). Pada 1990-an GPS terbatas pada entitas tertentu. Beberapa di antaranya ialah industri pertambangan, militer, dan sedikit akademisi.

“Waktu pembuatan juga perlu dipertimbangkan karena geoglif itu dibuat di tengah perdebatan reservasi suku asli Australia,” kata Turner. “Saya kira pembuatan geoglif di lahan tak bertuan dan sangat luas merupakan cara terbaik untuk menegaskan keberadaan suku Aborigin. Caranya juga terbilang unik dan estetis.”
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0068 seconds (0.1#10.140)