Warga NU di Hong Kong Diperkenalkan Program Gus Iwan

Selasa, 14 Januari 2020 - 14:20 WIB
Warga NU di Hong Kong Diperkenalkan Program Gus Iwan
Warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Hong Kong merupakan salah satu komunitas berbasis keagamaan yang memiliki anggota cukup banyak di sana.(Foto/SINDOnews/Ist)
A A A
HONG KONG - Warga Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Hong Kong merupakan salah satu komunitas berbasis keagamaan yang memiliki anggota cukup banyak di sana.

Dirintis sejak tahun 2012, warga NU Hong Kong saat ini menaungi lebih dari 60 majelis ranting yang tersebar di seluruh pelosok Hong Kong.

Dalam keterangan pers yang diterima redaksi Selasa (14/1/2020) disebutkan, berawal dari kegiatan capacity building untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kerap diselenggarakan oleh NU Hong Kong dan BNI Hong Kong, tercetus kesepakatan untuk menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA) yang akan memudahkan Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Hong Kong mendata anggotanya.

KTA yang kemudian disebut KARTANU ini kemudian disepakati berbasis Kartu Debit BNI.
Perjanjian Kerjasama penerbitan KARTANU ditandatangani di Ruang Galeri BNI Hong Kong pada Minggu 12 Januari 2020 oleh Ketua Tanfidziah PCINU Hong Kong Kistiawanto dan General Manager BNI Hong Kong Wan Andi Aryadi.

Penandatangan ini disaksikan juga oleh Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar, Ketua Dewan Pembina Santri Millenial Centre (SiMaC) Ahmad Syauqi Ma’ruf Amin, Rois Suriah PCINU Hong Kong Nur Rohman dan Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho.

Pada acara diskusi publik dengan tema Meningkatkan Wawasan Kebangsaan dan Kewirausahaan untuk Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong.

Dalam diskusi, Ahmad Syauqi menekankan 2 hal utama kepada PMI yang hadir sebagai peserta. Yang pertama adalah pentingnya menjaga jatidiri bangsa di negara Hong Kong karena ini adalah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Kemudian beliau juga menambahkan pentingnya meningkatkan kapasitas bagi PMI.

“Ruang dan fasilitas untuk meningkatkan kapasitas telah difasilitasi oleh KJRI Hong Kong, BNI Hong Kong dan PCINU Hong Kong. PMI agar memanfaatkannya sehingga menjadi SDM yang berkualitas pada saat kembali ke tanah air. Dengan bekal keterampilan dan akses kewirausahaan, akan menjadi modal kesiapan PMI membangun perekonomian untuk dirinya dan masyarakat sekitarnya di Tanah Air,” tutur Ahmad Syauqi.

Gus Syauqi juga memperkenalkan Jaringan masyarakat Halal yg kedepan akan memfasilitasi produk UMKM ekspor dari Indonesia untuk dunia.

Diskusi berjalan dengan menarik, peserta diskusi sangat antusias. Eko Setyo Nugroho menambahkan bahwa selama bekerja di Hong Kong, PMI juga perlu mempersiapkan modal tabungan yang cukup untuk membangun usaha di tanah air.

“Jadi manfaat KARTANU ini sangat banyak, selain sebagai kartu anggota sekaligus Kartu Debit BNI,” ucap Eko.

Dalam acara ini, Rois Suriah PCINU Hong Kong, Nur Rohman yang juga sebagai Presiden Direktur SiMaC memperkenalkan konsep Gus Iwan atau singkatan dari Gerakan Santri Wirausahawan. Gus Iwan merupakan program SiMaC yang bergerak dan berkomitmen untuk mengimplementasikan arus baru ekonomi Indonesia yang digagas oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Maruf Amin. Para santri bergabung dalam wadah Gus Iwan saat ini mengelola satu produk yang cukup diminati masyarakat, yaitu Kopi Abah.

Acara dihadiri lebih dari 300 peserta dan mayoritas peserta yang telah tergabung dalam majelis ranting NU Hong Kong ini langsung mendaftar KARTANU di lokasi acara.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0088 seconds (0.1#10.140)