Uni Emirat Arab Berkeinginan Investasi di Aceh dan Ibu Kota Baru

Selasa, 14 Januari 2020 - 06:59 WIB
Uni Emirat Arab Berkeinginan Investasi di Aceh dan Ibu Kota Baru
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan menemani Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Pangeran Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan, menyampaikan bahwa kerjasama dengan Uni Emirat Arab, yang dihasilkan oleh Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) sangat menggembirakan.

Menurut Luhut, dalam pertemuan itu, MBZ mengatakan Uni Emirat Arab ingin lebih banyak lagi ikut dalam pembangunan di Indonesia karena mereka menganggap Indonesia adalah saudara dan merupakan negara berpenduduk muslim terbesar. Selain itu, hubungan antara Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ juga dekat.

"Dari perbincangan antara pak Jokowi dan Pangeran MBZ, pihak UEA akan menjadi kontributor terbesar dalam proyek Sovereign Wealth Fund (SWF) diantara negara lainnya. Mungkin ini baru pertama kali terjadi, pihak-pihak yang bermodal besar bekerjasama dalam satu proyek," terang Luhut dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Secara khusus, menurut Luhut, Presiden Jokowi meminta Pangeran MBZ menjadi semacam ketua dewan pengarah untuk pembangunan ibu kota baru dan juga di Aceh.

"Jabatannya masih belum ditentukan, tetapi beliau akan berperan sebagai dewan pengarah bersama beberapa nama lain. Presiden menekankan bahwa dalam pembangunan ibu kota baru, untuk pembangunan gedung dan fasilitas pemerintahan dilakukan seluruhnya dengan dana APBN. Di luar dari itu, akan dilakukan dengan dana swasta dan investasi," tambahnya.

Dalam pertemuan bilateral, kata Menko Luhut, MBZ mengatakan meminta untuk bisa berinvestasi di sebuah pulau dengan udara yang bersih dengan pantai yang bagus untuk dijadikan tempat berinvestasi berikutnya, lalu disinggung juga investasi di Aceh yang akan dilakukan oleh adik dari MBZ, Sheikh Hamed bin Zayed.

"Pekan depan pihak UEA dan pemerintah provinsi akan membicarakan ini, alasan mereka ingin berinvestasi di Aceh karena jarak terbang dari Abu Dhabi kira-kira hanya 5 jam," tandasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8119 seconds (0.1#10.140)