Investor UEA Akan Bangun PLTS di Jabar Senilai Rp1,8 Triliun

Minggu, 12 Januari 2020 - 21:56 WIB
Investor UEA Akan Bangun PLTS di Jabar Senilai Rp1,8 Triliun
Investor Uni Emirat Arab akan mengajak rekan-rekannya sesama investor untuk berinvestasi di Indonesia. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, bertemu sejumlah investor dan CEO perusahaan asal Uni Emirat Arab di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi. Pertemuan ini bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke UEA, untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamad Jameel Al Ramahi berencana menggandeng anak usaha PT PLN (Persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

Kepala BKPM sendiri menegaskan akan mengawal untuk mensukseskan investasi ini. "BKPM sudah mengeksekusi investasi dari Masdar. Mereka perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT," terang Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan yang diterima SINDOnews di Jakarta, Minggu (12/1/2020).

Imam menerangkan bahwa pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara. Nilai investasi pembangkit ini ditaksir mencapai Rp1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata akan memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.

BKPM mengatakan, salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10% dari total bauran energi (mix energy). Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23%. Tak hanya itu, porsi PLTS dari existing kapasitas listrik nasional baru sebesar 5 MW.

Usai pertemuan dengan Kepala BKPM terkait sentralisasi kewenangan perizinan di BKPM, investor Uni Emirat Arab, Mohamed Jameel berjanji akan mengajak mitra-mitra dan investor koleganya di seluruh dunia untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kami sendiri rasakan kemudahan dan kecepatan pelayanan berinvestasi di Indonesia setelah Instruksi Presiden No.7/2019. Kami punya rekan-rekan investor sampai ke Karibia sekalipun," jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Menteri Badan Usaha Milik Negara Erik Thohir, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.3990 seconds (0.1#10.140)