Diduga Bunuh Diri, Pengantin Baru Tewas Bersimbah Darah di Penginapan

Minggu, 12 Januari 2020 - 11:41 WIB
Diduga Bunuh Diri, Pengantin Baru Tewas Bersimbah Darah di Penginapan
Suasana di lokasi tempat kejadian perkara di Kelurahan Komo Luar Lingkungan II Kecamatan Wenang, Kota Manado. Foto/Ist
A A A
MANADO - Pasangan suami istri, Agung Akbar (26) warga Mamuju, Sulawesi Selatan dan Rosna Sartika (27) warga Girian Bitung, ditemukan tewas mengenaskan, Sabtu (11/1/2020) sore.

Kasus pembunuhan yang dialami sepasang suami isteri yang berprofesi sebagai PNS dan manajer rumah makan di sebuah penginapan di Kelurahan Komo Luar Lingkungan II Kecamatan Wenang, Kota Manado ini menggemparkan warga sekitar.

Menurut penjelasan Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Tommy Aruan, peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh saksi bernama Andhika (28), rekan sekerja Rosna.

Diperoleh keterangan, saksi saat itu diperintahkan oleh manajemen untuk mengecek keberadaan Rosna, yang hingga pukul 16.00 Wita belum masuk kerja, dimana dia seharusnya sudah ada sejak pukul 14.00 Wita.

Saksi yang mengetahui tempat kos korban lantas mendatanginya. Tiba di depan kamar kos, saksi mengucapkan salam dan mengetuk pintu kamar, namun tidak ada tanggapan atau suara yang keluar.

Merasa penasaran saksi mengintip pada bagian lubang pintu dan melihat ada orang tidur dengan bercak darah pada dinding kamar. Karena penasaran, saksi memanggil penjaga kos yang berada di samping ruangan meja kasir dan meminta tolong agar membuka pintu kamar yang terkunci, dengan cara mendobrak pintu kamar.

Saat pintu terbuka, didapati pasutri yang baru saja menikah tanggal 10 November 2019, sudah tidak bergerak dengan posisi pisau masih dipegang oleh lelaki Agung Akbar.

Melihat kejadian tersebut, saksi langsung keluar dan meminta tolong kepada masyarakat di depan jalan, agar segera menghubungi Polsek Urban Wenang.

“Untuk saat ini kita masih lakukan pendalaman tentang peristiwa berdasarkan hasil olah kejadian perkara, sedangkan untuk jenazah sudah dibawa di Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Nanti dari hasil autopsi kita akan menentukan penyebab kematian dari korban, waktu dan dari situ lebih dalam lagi akan kami analisa sesuai apa yang terjadi,” tandasnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6950 seconds (0.1#10.140)