Menyamar Jadi Pria untuk Bercinta dengan Gadis, Wanita Muda di Inggris Dibui

Minggu, 12 Januari 2020 - 09:29 WIB
Menyamar Jadi Pria untuk Bercinta dengan Gadis, Wanita Muda di Inggris Dibui
Gemma Watts menyamar sebagai bocah laki-laki bernama Jake Waton agar bisa berhubungan dengan belasan gadis belia. Foto/Istimewa
A A A
WINCHESTER - Gemma Watts (21) wanita muda Inggris yang menyamar sebagai remaja laki-laki untuk menipu puluhan gadis agar bisa bercinta dengannya divonis penjara selama delapan tahun.

Gemma Watts menyamar menjadi Jake Waton (16) di dunia maya dan menggunakan media sosial untuk memulai hubungan dengan gadis-gadis berusia 14 tahun. Polisi Inggris menggambarkan alter ego prianya sebagai sosok yang sangat bisa dipercaya.

Watts mengaku bersalah pada bulan November atas tujuh dakwaan yang berkaitan dengan empat korban berusia 14 dan 15 tahun, meskipun polisi percaya dia adalah predator yang produktif dan ada kemungkinan banyak korban tak dikenal lainnya.

Tuduhan terhadap Watts termasuk penyerangan, penyerangan seksual dan bertemu seorang anak setelah perawatan seksual. Watts dihukum delapan tahun penjara di Pengadilan Winchester Crown di Inggris selatan.

Dalam melancarkan aksinya, Watts terlebih dahulu memberikan tanda like pada profil korbanya di Snapchat atau Instagram. Ia kemudian mengirimkan mereka pesan. Setelah itu, ia akan segera memanggil para korbannya "Babe" atau nama panggilan sayang lainnya.

Profilnya sendiri sebagai Jake Waton menampilkan postingan tentang skateboard dan foto-foto dirinya, mengenakan pakaian olahraga yang longgar, dengan rambut panjangnya diikat dalam sanggul dan disembunyikan di bawah topi atau hodie.

Setelah membujuk korbannya untuk bertemu dengannya, Watts bepergian dengan kereta api ke rumah mereka di berbagai tempat di Inggris. Gadis-gadis itu percaya bahwa mereka berada dalam hubungan yang tulus dengan seorang remaja laki-laki. Dalam beberapa kasus, ada beberapa pertemuan selama beberapa bulan.

Ia kemudian bertemu orang tua dari beberapa korbannya dan berbicara dengan mereka. Mereka juga dibawa masuk.

Phillipa Kenwright, salah satu detektif yang terlibat dalam kasus ini, mengatakan bahwa para korban tidak sadar bahwa mereka telah ditipu sampai mereka dihubungi oleh polisi, dan merasa hancur setelah mengetahui kebenarannya.

"Ini telah mengubah hidup semua korban yang terlibat," kata Kenwright kepada wartawan dalam sebuah jumpa pers menjelang vonis.

"Untuk beberapa gadis-gadis ini itu salah satu hubungan pertama mereka," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/1/2020).

Kasus ini sebelumnya tidak pernah dipublikasikan, dan Kenwright mengatakan dia berharap bahwa begitu detailnya ada di media, lebih banyak korban akan muncul. Dia mengatakan perkiraan pribadinya adalah bahwa mungkin ada antara 20 dan 50 korban yang tidak dikenal.

Watts, yang meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun dan tinggal bersama ibunya di London utara, pertama kali menjadi perhatian polisi pada bulan April 2018. Meskipun tahu ia sedang diselidiki, ia melanjutkan kegiatannya sebagai Jake selama beberapa bulan lagi.

Kenwright mengatakan Watts tidak menyatakan penyesalan dan tidak memberikan penjelasan atas tindakannya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0347 seconds (0.1#10.140)