Festival Danau Toba 2020 Ditiadakan, DPD: Keputusan Gubernur Perlu Ditinjau Ulang
A
A
A
JAKARTA - Rencana Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi akan meniadakan Festival Danau Toba 2020 dan diganti dengan bentuk lain seperti triathlon agar wisatawan lebih banyak datang langsung direspons. (Baca juga: Festival Danau Toba 2020 Ditiadakan, Gubernur Sumut: Kurang Bermanfaat Pesta Itu!)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Utara H Muhammad Nuh meminta agar gubernur dapat meninjau ulang kembali keputusannya itu.
Senator senior ini berpendapat dalam FDT selalu bermuatan local wisdom atau kearifan lokal masyarakat di sekitar Danau Toba. "Nah pelaksanaan FDT itu salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap budaya dan masyarakat di sana," kata dia dalam pesan Whatsaap, Sabtu (11/1/2020)
Jika FDT 2020 ditiadakan, kata dia, dirinya menilai hal itu sama saja tidak melindungi budaya daerah dan tergusur dengan nilai-nilai luar yg belum jelas arahnya.
"Kalau Pemprov Sumut merasa perlu menambahkan kegiatan agar lebih produktif, boleh saja. Tanpa harus menghilangkan (FDT) yang (sudah) ada,"sebutnya.
Saat ini wisatawan terutama asing justru sedang gandrung dengan wisata budaya."Nah itu yang kita lihat di Bali. Dulu kita pernah berupaya untuk mewujudkan destinasi wisata kembar Bali-Danau Toba. Ini perlu ditindak lanjuti. Yangjelas, keindahan Danau Toba merupakan karunia Allah yang patut disyukuri dengan mengelola potensi yang ada, termasuk mengembangkan kegiatan-kegiatan di sekitar Danau Toba," kata dia.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Utara H Muhammad Nuh meminta agar gubernur dapat meninjau ulang kembali keputusannya itu.
Senator senior ini berpendapat dalam FDT selalu bermuatan local wisdom atau kearifan lokal masyarakat di sekitar Danau Toba. "Nah pelaksanaan FDT itu salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap budaya dan masyarakat di sana," kata dia dalam pesan Whatsaap, Sabtu (11/1/2020)
Jika FDT 2020 ditiadakan, kata dia, dirinya menilai hal itu sama saja tidak melindungi budaya daerah dan tergusur dengan nilai-nilai luar yg belum jelas arahnya.
"Kalau Pemprov Sumut merasa perlu menambahkan kegiatan agar lebih produktif, boleh saja. Tanpa harus menghilangkan (FDT) yang (sudah) ada,"sebutnya.
Saat ini wisatawan terutama asing justru sedang gandrung dengan wisata budaya."Nah itu yang kita lihat di Bali. Dulu kita pernah berupaya untuk mewujudkan destinasi wisata kembar Bali-Danau Toba. Ini perlu ditindak lanjuti. Yangjelas, keindahan Danau Toba merupakan karunia Allah yang patut disyukuri dengan mengelola potensi yang ada, termasuk mengembangkan kegiatan-kegiatan di sekitar Danau Toba," kata dia.
(vhs)