Lestarikan Pohon Mahoni sebagai Saksi Sejarah, Camat Natal Rogoh Kocek Pribadi

Minggu, 19 Mei 2019 - 14:33 WIB
Lestarikan Pohon Mahoni sebagai Saksi Sejarah, Camat Natal Rogoh Kocek Pribadi
Sejumlah pekerja membersihkan dahan pohon mahoni dari tanaman liar seperti benalu. Pohon mahoni menjadi saksi sejarah Lapangan Merdeka, Kabupaten Madina.(Foto/SINDOnews)
A A A
MANDAILING NATAL - Riplan, Camat Natal, Kabupaten Mandaling Natal (Madina), Sumatera Utara, rela merogoh kocek pribadinya, demi menyelamatkan dan melestarikan puluhan pohon mahoni berusia ratusan tahun di lapangan Merdeka, Madina.

Dikatakan Riplan, pohon mahoni yang mengeliling lapangan Merdeka merupakan saksi sejarah masuknya Belanda di bumi Madina. Selain sebagai alun-alun, keberadaan Mahoni sebagai pelindung/peneduh sekaligus bermanfaat untuk mengurangi polusi udara dan juga sebagai kawasan tangkapan air.

“Bagi saya ini begitu penting untuk dirawat dan dipelihara, sehingga menjadi bukti sejarah bagi anak cucu kita dimasa mendatang, sekaligus wilayah penghijauan alun-alun Kota Madina,” terang Riplan.

Meskipun harus merogoh kocek pribadi, Riplan mengaku ada kepuasan melihat Mahoni ini lestari sebagai saksi sejarah dan menjadi pohon yang akan terus memberi dampak ekologis bagi kota Natal.

Riplan juga berencana menjadikan Natal sebagai daerah peduli lingkungan dengan menyiapkan berbagai strategi yang akan dilakukan secara bertahap, seperti menjaga ekosistem pesisir Natal, mulai dari pelestarian mangrove hingga mendorong ekosistem laut yang baik sehingga bisa diintegrasikan menjadi ekowisata pantai.

"Saya berupaya dan terus membuka diri untuk kerjasama para pihak terutama dari para ahli, lembaga konservasi maupun dunia pendidikan seperti universitas untuk turun dan membantu upaya kami menjadikan natal sebagai daerah ekosistem pesisir yang maju dengan pengelolaan lingkungan yang baik" ujarnya.

Riplan menyadari bahwa pembangunan daerah harus terintegrasi dengan kesadaran pengelolaan lingkungan yang baik, apalagi berbagai ancaman bencana seperti banjir terus mengintai dan harus segera disiapkan strategi pengendaliannya.

"Pesisir ini banyak tantangan, terutama pengelolaan ekosistemnya, tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri, tapi komitmen tersebut kami mulai dan kami tunjukkan, sehingga daerah Natal dapat menjadi salah satu wilayah strategis untuk pengembangan wilayah berbasis lingkungan," harapnya.

Saat ini ada puluhan batang pohon Mahoni yang mengelilingi lapangan Merdeka Natal, disamping merawat mahoni-mahoni tua ini, pemerintah kecamatan menanam kembali bibit mahoni baru sebagai pohon pengganti mahoni yang telah rubuh sebelumnya.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1080 seconds (0.1#10.140)