Korban Pemerkosaan: Saya Ingin Reynhard Membusuk di Neraka

Selasa, 07 Januari 2020 - 11:50 WIB
Korban Pemerkosaan: Saya Ingin Reynhard Membusuk di Neraka
Reynhard Sinaga pelaku pemerkosaan terhadap ratusan pria di Inggris.Foto/Istimewa
A A A
MANCHESTER - Para korban pemerkosaan Reynhard Sinaga berharap pelaku akan membusuk di neraka. Reynhard sebelumnya telah dihukum penjara seumur hidup di Inggris karena terbukti memperkosa ratusan pria.

Dilansir dari BBC, Senin (6/1/2020), seorang korban yang dihadirkan di persidangan mengatakan, Reynhard telah menghancurkan hidupnya. Korban yang menolak disebutkan namanya itu berharap pria lulusan Universitas Indonesia itu membusuk di neraka. (Baca juga: Reynhard Sinaga Lulusan Arsitektur Universitas Indonesia 2006)

"Saya merasa hancur saat mendengar bahwa saya adalah korban perkosaan setelah dibius dan tindak seksual itu difilmkan oleh seorang pria, yang sekarang saya tahu pelakunya adalah Reynhard," katanya.

Seorang korban lain mengatakan bahwa ia sangat terkejut, merasa dikhianati, sangat marah, dan tidak akan bisa memaafkan apa yang telah dilakukan Reynhard.

"Saya mengharapkan hal terburuk akan terjadi padanya. Saya ingin dia merasakan sakit dan penderitaan seperti yang saya rasakan. Ia menghancurkan satu bagian dari hidup saya," ungkap seorang korban lainnya, yang juga menolak disebutkan namanya. (Baca juga: Reynhard Sinaga Dihukum Penjara Seumur Hidup di Inggris)

Reynhard, dalam persidangan menolak dakwaan melakukan perkosaan dan mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Pria berusia 36 tahun itu sendiri diketahui berasal dari keluarga kaya yang tinggal di Depok. Ayahnya adalah seorang pengusaha terkemuka di sektor minyak sawit.

Setelah memperoleh gelar dalam bidang arsitektur di Universitas Indonesia, pada 2007 ia berangkat ke Inggris untuk belajar perencanaan kota di Universitas Manchester. Ia melanjutkan untuk mendapatkan tiga gelar di sana, sebelum memulai gelar doktor dalam geografi manusia di Universitas Leeds.

Berasal dari keluarga kaya raya membuat Reynhard hampir tidak pernah bekerja, meskipun ia mengaku pernah bekerja di perhotelan dan di klub sepakbola Manchester, serta di sebuah toko pakaian.

Reynhard juga mengaku pernah bekerja di sebuah bar di "Gay Village" di Manchester, daerah di mana ia menghabiskan banyak waktunya bersosialisasi. Ia juga biasa di gereja lokal. Setelah awalnya tinggal di akomodasi siswa, Reynhard pindah ke apartemen sewaan di Montana House di Princess Street pada 2011.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2626 seconds (0.1#10.140)