Dituduh Curi Ayam, ABG Meregang Nyawa Dikeroyok Massa

Jum'at, 17 Mei 2019 - 14:55 WIB
Dituduh Curi Ayam, ABG Meregang Nyawa Dikeroyok Massa
Suasana rumah duka almarhum Feri yang tewas dihamiki massa saat kepergok diduga hendak curi ayam di Labuhanbatu, Sumut. (Foto: iNews/Fachrizal)
A A A
LABUHANBATU - Feri (16), warga Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut) tewas mengenaskan setelah menjadi korban bulan-bulanan amuk massa. Feri dituding mencuri ayam.

Peristiwa ini berawal saat korban Feri dan rekannya Putra (17) diduga mencuri ayam di Rantau Selatan. Namun belum sempat melancarkan aksinya, mereka sudah dipergoki warga terlebih dahulu.

Warga yang merasa sudah sering mengalami kehilangan ayam, seketika beringas dan meluapkan emosi terhadap kedua tersangka. Mereka menghakimi keduanya secara kejam, hingga korban tak sadarkan diri. Dalam video amatir yang beredar, bahkan terdengar suara ibu-ibu yang sampai memohon warga untuk menyudahi menganiaya kedua terduga pelaku.

Tak berselang lama Polres Labuhanbatu datang dan langsung membawa keduanya menggunakan mobil patroli. Saat itu kondisi korban sudah kritis akibat luka serius di bagian kepala dan sekujur tubuh. Kendati demikian, mereka tetap menjalani pemeriksaan polisi.

Orang tua korban yang mengetahui peristiwa tersebut langsung datang ke kantor polisi untuk mengecek anaknya. Saat itu kondisinya kian buruk karena lama berada di kantor polisi dan belum mendapat tindakan medis.

Untuk dapat mengeluarkan dan membawa ke rumah sakit, orang tua korban bahkan ditengarai harus memberikan uang damai Rp2 juta. Namun ketika sang anak dalam penanganan medis, semuanya telah terlambat. Nyawa Feri tak dapat terselamatkan.

Ibu korban, Dewi mengaku sulit menerima kematian anaknya. Dia tak tahu pasti persoalan, namun mendengar jika anaknya disebut mencuri ayam.

Saat ini Dewi hanya berharap agar para pelaku penganiaya anaknya diproses sesuai aturan yang berlaku. Keluarga akan menempuh jalur hukum atas aksi sadistis mereka yang menganiaya anaknya hingga meninggal.

“Saya bukannya tak rela Allah menjemput anak saya. Namun bukan dengan cara seperti ini. Ini namanya penyiksaan,” kata Dewi.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9364 seconds (0.1#10.140)