Kabur dari Jepang, Ghosn Bertemu Presiden Lebanon

Kamis, 02 Januari 2020 - 09:25 WIB
Kabur dari Jepang, Ghosn Bertemu Presiden Lebanon
Mantan Chairman Nissan Motor Carlos Ghosn meninggalkan Pusat Tahanan Tokyo di Tokyo, Jepang, 25 April 2019. Foto/REUTERS/Issei Kato
A A A
BEIRUT - Buronan mantan Chairman Nissan Carlos Ghosn bertemu Presiden Lebanon Michel Aoun setelah melarikan diri dari Jepang. Ghosn diselundupkan keluar dari rumah tahanan di Jepang oleh perusahaan keamanan swasta.

"Ghosn disambut hangat oleh Presiden Michel Aoun pada Senin (30/12) setelah terbang ke Beirut melalui Istanbul dan sekarang dalam suasana ringan dan merasa aman," ungkap satu sumber yang dekat dengan Ghosn.

Dalam pertemuannya dengan presiden Lebanon, Ghosn berterima kasih pada Aoun atas dukungan yang dia berikan padanya dan istrinya Carole saat dia dalam tahanan. "Dia sekarang membutuhkan proteksi dan keamanan pemerintahannya setelah melarikan diri dari Jepang," papar dua sumber pada Reuters.

Penasehat media kantor presiden menyangkal laporan bahwa Ghosn dan Aoun telah bertemu.

Para pejabat Lebanon menyatakan tidak perlu mengambil langkah hukum terhadap Ghosn karena dia masuk negara itu secara legal dengan paspor Prancis. Meski demikian, paspor Prancis, Lebanon dan Brasil milik Ghosn dipegang oleh pengacaranya di Jepang.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis dan Lebanon menyatakan tidak tahu dengan kondisi perjalanan Ghosn. Lebanon tidak memiliki kesepakatan ekstradisi dengan Jepang, tempat Ghosn menghadapi pengadilan atas tuduhan penyelewengan keuangan. Tuduhan itu disangkal oleh Ghosn.

Berdasarkan ketentuan pembebasan bersyarat, dia menjalani tahanan rumah di Tokyo dan sejumlah kamera dipasang di pintu masuk. Dia dilarang berkomunikasi dengan istrinya Carole dan dibatasi penggunaan internet dan komunikasi lainnya.

Beberapa sumber menyatakan Duta Besar Lebanon untuk Jepang telah mengunjunginya setiap hari saat dia di tahanan.

Sejumlah media Lebanon melaporkan, Ghosn dimasukkan dalam kotak kayu untuk instrumen msuik setelah konser pribadi di rumahnya. Carole menyatakan cerita itu fiktif saat dihubungi Reuters.

Beberapa sumber menyatakan satu perusahaan keamanan swasta membuat rencana pelarian itu selama tiga bulan, termasuk menerbangkan Ghosn dengan jet pribadi ke Istanbul sebelum ke Beirut. Pilot jet itu bahkan tidak tahu Ghosn ada di kabin pesawat.

"Ini operasi sangat profesional sejak awal hingga akhir," papar satu sumber.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8211 seconds (0.1#10.140)