Serangan AS Tewaskan 25 Milisi di Irak dan Suriah

Senin, 30 Desember 2019 - 09:33 WIB
Serangan AS Tewaskan 25 Milisi di Irak dan Suriah
Ilustrasi serangan jet tempur F-15 Eagle Amerika Serikat di Irak. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Serangan balas dendam Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Kata'ib Hizbullah (KH) di Irak dan Suriah telah menewaskan 25 milisi kelompok tersebut. Serangan dengan jet tempur F-15 Eagle dan drone bersenjata itu sebagai pembalasan atas tewasnya kontraktor sipil Amerika dalam serangan 30 roket di pangkalan militer Irak pekan lalu.

Kata'ib Hizbullah yang merupakan sekutu Iran dituduh Washington sebagai pelaku serangan 30 roket tersebut. Serangan puluhan roket itu juga menyebabkan beberapa tentara Amerika terluka.

Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menyalahkan Iran atas serangan 30 roket di pangkalan militer Irak yang digunakan tentara Amerika. Dia telah memberikan penjelasan kepada Presiden Donald Trump tentang serangan balas dendam AS terhadap kelompok milisi KH di Irak dan Suriah, di mana 25 milisi terbunuh.

"Kami tidak akan membela Republik Islam Iran untuk mengambil tindakan yang membuat pria dan wanita Amerika dalam bahaya," kata Pompeo kepada wartawan setelah briefing dengan Trump yang berlangsung di Mar-a-Lago di Florida, seperti dikutip Reuters, Senin (30/12/2019).

Pentagon mengatakan serangan itu adalah "serangan defensif" terhadap kelompok milisi Kata'ib Hizbullah. Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Mark Esper, yang juga menghadiri briefing, mengatakan serangan telah berhasil dan para pejabat bersama Trump telah membahas opsi lain.

Sumber-sumber keamanan dan milisi Irak mengatakan sedikitnya 25 milisi telah terbunuh dan 55 orang terluka setelah tiga serangan udara AS di Irak pada hari Minggu.

Setidaknya empat komandan lokal dari kelompok milisi Syiah yang didukung Iran tersebut termasuk di antara 25 orang yang tewas. Menurut salah satu sumber, salah satu serangan telah menargetkan markas kelompok milisi di dekat distrik al-Qa'im barat yang berbatasan dengan Suriah.

Pentagon mengaku serangan udara mereka juga menargetkan dua lokasi yang digunakan oleh Kata'ib Hizbullah di Suriah.

Lima situs di kedua negara yang diserang mencakup fasilitas penyimpanan senjata serta lokasi komando dan kontrol yang digunakan Kata'ib Hizbullah untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap pasukan koalisi internasional pimpinan AS.

"Menanggapi serangan Kata'ib Hizbollah yang diulangi terhdap pangkalan Irak yang menjadi tuan rumah pasukan koalisi Operation Inherent Resolve (OIR), pasukan AS telah melakukan serangan defensif yang presisi...yang akan menurunkan kemampuan KH untuk melakukan serangan di masa depan terhadap pasukan koalisi OIR," kata kepala Juru Bicara Pentagon, Jonathan Hoffman.

Awal bulan ini, Pompeo, menyalahkan pasukan milisi yang didukung Iran atas serangkaian serangan terhadap pangkalan di Irak dan memperingatkan bahwa serangan apa pun oleh Teheran atau proksinya yang merugikan AS atau sekutu akan dijawab dengan respons tegas.

Ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington sejak tahun lalu ketika Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir 2015 antra Iran dengan enam kekuatan dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China) dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi negara para Mullah tersebut.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5411 seconds (0.1#10.140)