Alamak! Bikin Polling Hidup atau Mati, Gadis Ini Pilih Bunuh Diri

Rabu, 15 Mei 2019 - 22:26 WIB
Alamak! Bikin Polling Hidup atau Mati, Gadis Ini Pilih Bunuh Diri
Ilustrasi korban bunuh diri. Foto/SINDOnews
A A A
KUALA LUMPUR - Gadis 16 tahun di Malaysia nekat bunuh diri dengan melompat dari atap gedung setelah membuat polling atau jajak pendapat di Instagram untuk para follower-nya.

Isi jajak pendapat itu itu berisi pilihan apakah dia harus hidup atau mati, dan mayoritas follower-nya memilih mati.

Aksi nekat gadis itu memicu anggota parlemen Malaysia, pada Rabu (15/5/2019), mendesak polisi melakukan penyelidikan.

Polisi di Sarawak, timur Malaysia, mengonfirmasi bahwa gadis yang tak disebutkan namanya itu membuat jajak pendapat di aplikasi berbagi foto Instagram dengan pertanyaan; "Sangat Penting, Bantu Saya Memilih D/L". D dalam polling itu adalah Death yang berarti mati dan L adalah Life yang berarti hidup.

Beberapa jam setelah membuat polling, dia melompat dari atap gedung pada 13 Mei. "Menurut seorang teman dekat korban, 'D/L' berarti 'Mati/Hidup'," kata kepala polisi distrik setempat, Aidil Bolhassan, seperti dikutip surat kabar The Borneo Post.

Menurut Aidil, hasil polling menunjukkan 69 persen dari follower gadis itu memilih 'D'.

Ramkarpal Singh, seorang pengacara dan anggota parlemen Malaysia, mengatakan bahwa mereka yang memilih remaja itu untuk mati bisa dinyatakan bersalah karena memicu aksi bunuh diri oleh korban. Dia mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki keadaan yang mengarah pada kematiannya.

"Apakah gadis itu akan tetap hidup hari ini jika mayoritas netizen di akun Instagram-nya tidak menganjurkannya untuk mengambil nyawanya sendiri?," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Apakah dia akan mengindahkan saran netizen untuk mencari bantuan profesional seandainya mereka melakukannya?," lanjut dia.

Di bawah hukum Malaysia, siapa pun yang dinyatakan bersalah karena bersekongkol dengan aksi bunuh diri anak di bawah umur dapat menghadapi hukuman mati atau penjara 20 tahun.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, juga menyerukan penyelidikan. Dia mengatakan bahwa meningkatnya angka bunuh diri dan masalah kesehatan mental di kalangan anak muda perlu ditanggapi dengan serius.

"Sangat disayangkan kehidupan anak muda hilang dengan cara ini," katanya.

Ching Yee Wong, kepala komunikasi untuk Instagram APAC, menyampaikan belasungkawa melalui sebuah pernyataan. "Pikiran dan doa kami bersama keluarga gadis muda ini," katanya.

"Kami memiliki tanggung jawab yang mendalam untuk memastikan bahwa orang yang menggunakan Instagram merasa aman dan didukung. Sebagai bagian dari upaya kami sendiri, kami mendesak semua orang untuk menggunakan alat pelaporan kami dan untuk menghubungi layanan darurat jika mereka melihat perilaku yang membahayakan keselamatan orang."

Pada bulan Februari, Instagram melarang gambar grafik dan konten yang terkait dengan aksi melukai diri sendiri dari platform-nya. Alasannya, untuk menjaga keamanan pengguna yang rentan.

Perubahan aturan itu muncul setelah tekanan dari orang tua remaja Inggris, Molly Russell, yang percaya bahwa melihat akun Instagram yang terkait dengan aksi melukai diri sendiri dan depresi berkontribusi terhadap tindakan bunuh diri putri mereka pada tahun 2017.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8680 seconds (0.1#10.140)