Figur Jenderal Besar AH Nasution Refleksi Karakter Asli Bangsa Indonesia

Sabtu, 14 Desember 2019 - 14:15 WIB
Figur Jenderal Besar AH Nasution Refleksi Karakter Asli Bangsa Indonesia
Jenderal AH Nasution dan buku fenomenal yang ditulisnya. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Almarhum Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (Pak Nas) dikenal sebagai figur prajurit sejati, pejuang, dan pemikir kebangsaan.

Peran besar dan keteladanan beliau sebagai seorang pendiri dan pembina TNI sejak kelahirannya tahun 1945 sampai meletusnya pemberontakan G-30-S/PKI, menjadikan TNI hadir dalam untaian sejarah yang tetap mampu mengawal perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Semangat perjuangan dengan penuh keberanian dan cita idealisme dengan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi adalah nilai-nilai yang diteladankan Pak Nas. Sebagai bangsa yang besar, sudah seharusnya kita senantiasa menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa. Amanah kemerdekaan yang kita emban saat ini merupakan hasil dari perjuangan para pahlawan dan pendiri bangsa. Dan, Pak Nas adalah salah satunya," ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam acara 'Merajut Persatuan Mengenang Pahlawan Nasional Jenderal Besar TNI Purnawirawan Doktor Abdul Haris Nasution', di Jakarta, Sabtu (14/12/19).

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai figur Pak Nas memiliki nilai sejarah tersendiri tidak saja bagi TNI, melainkan juga bagi bangsa dan negara Indonesia. Pikir dan tindak Pak Nas adalah cermin dari tokoh yang jujur, berani, bersih, serta memiliki moralitas baik yang senantiasa dijaga. Figur Pak Nas menjadi jiwa dan semangat yang merefleksikan karakter asli bangsa Indonesia.

"Dalam kuliah yang diberikannya di Seskoad tahun 1969, Pak Nas menyatakan bahwa kehidupan bernegara yang lebih baik amat ditentukan oleh adanya suatu tatanan sistem politik yang sehat. Karenanya, dalam upaya mengisi kemerdekaan, bangsa ini sedang membutuhkan banyak pahlawan. Pahlawan untuk mewujudkan Indonesia yang aman dan damai, Indonesia yang adil dan demokratis, dan Indonesia yang bersih dari korupsi," tutur Bamsoet.

Untuk itu, misi besar bangsa Indonesia saat ini adalah melanjutkan pembangunan bangsa, menuju Indonesia yang maju dan sejahtera. Semua pihak harus bertekad dengan kebersamaan dan persatuan, dapat membangun ekonomi yang kuat dan berkeadilan, demokrasi yang stabil dan berkualitas serta peradaban bangsa yang maju dan unggul.

"Dewasa ini, bangsa kita tengah menghadapi tantangan yang berat. Salah satu diantaranya adalah melemahnya kesadaran dan semangat persatuan bangsa. Setiap perbedaan menjadi perdebatan, politik identitas, sikap-sikap intoleran, dan radikalisme semakin mengemuka. Padahal, sejatinya keberagaman dan persatuan adalah anugerah bagi bangsa Indonesia," tandas Bamsoet.

Kepada generasi muda, lanjut Bamsoet,Pak Nas berpesan agar lebih waspada terhadap intervensi asing. Jika dulu intervensi dalam bentuk fisik, tidak tertutup kemungkinan sekarang intervensi dilakukan melalui agen-agen di dalam negeri.

"Tentu hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Karenanya, kita semua, para pemimpin, penyelenggara negara dan generasi penerus bangsa patut belajar banyak dari pemikiran dan tindakan seperti Pak Nas," pungkas Bamsoet.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7657 seconds (0.1#10.140)