Dillian Murka Desak WBC Tetapkan Tanggal Duel vs Wilder

Jum'at, 13 Desember 2019 - 17:46 WIB
Dillian Murka Desak WBC Tetapkan Tanggal Duel vs Wilder
Dillian Whyte Murka Desak WBC Tetapkan Tanggal Duel vs Wilder/Sky Sports
A A A
LONDON - Dillian Whyte menumpahkan amarahnya terkait sikap Badan Tinju Dunia WBC yang dinilainya menghambat karirnya menjadi juara dunia.

Amarah Whyte meledak setelah dia terlalu lama menunggu kesempatan untuk bisa bertarung dengan juara dunia Kelas Berat WBC Deontay Wilder.

Dua tahun lamanya Whyte menunggu. Dua tahun pula Whyte berada dalam ketidakpastian menunggu ketegasan WBC untuk memaksa Wilder bertarung dengannya dalam duel perebutan gelar.

Sejak menjadi penantang pertama WBC pada Oktober 2017, tidak sekalipun Whyte mendapatkan kesempatan bertarung melawan Wilder. Selama itu pula dia sudah lima kali memenangkan pertarungan dengan petinju lain.

Terakhir, dia mengalahkan Mariusz Wach pada 7 Desember 2019. Dia merasa kesempatannya dirampas WBC yang lebih memberikan kesempatan kepada petarung lain untuk melawan Wilder.

Kesempatan Whyte sedikit terbuka ketika dia mengalahkan Oscar Rivas pada Juli lalu. Kemenangan itu mengantarkannya menjadi juara dunia interim WBC yang menegaskan posisinya sebagai penantang wajib Wilder tahun depan.

Namun, masalah muncul ketika dia dituding mengonsumsi doping saat mengalahkan Rivas. Badan Anti-Doping Inggris (UKAD) menudingnya memakai doping yang membuat WBC menangguhkan gelar interimnya hingga batas yang belum ditentukan.

Hingga akhirnya, pada Jumat atau sehari sebelum duel melawan Wach, nama Whyte dipulihkan oleh UKAD yang mengirimkan surat dengan menyatakan Whyte bebas doping.Setelah keluarnya surat dari UKAD, pihak WBC merespons dengan mencabut penangguhan status juara interim Whyte. WBC juga memerintahkan Wilder untuk menjalani mandatory melawan Whyte selambatnya Februari 2021.

Setelah keluarnya perintah mandatory tersebut, Wilder belum merespons. Dia sepertinya memilih fokus menghadapi duel ulang dengan Tyson Fury pada Februari 2020. Sikap Wilder inilah yang memicu amarah Whyte. Petinju Inggris itu menyebut Wilder sebagai juara dunia yang pengecut dan penakut karena selalu menghindarinya.

"Saya ingin bertarung dengan Deontay Wilder. Saya sudah lama ingin melawannya, saya masih ingin melawannya, tetapi dia tidak ingin melawan saya. Jelas dia tidak ingin melawan saya," Whyte kesal."Saya hanya ingin menjadi juara dunia,"tegasnya.

Dia kembali mempertanyakan mengapa pesaing lain menerima kesempatan bertarung sebelum dia. "Orang-orang seperti Dominic Breazeale, Eric Molina, Joseph Parker. Mengapa orang-orang ini mendapatkan duel perebutan gelar sebelum saya? Bahkan Derek Chisora ??mungkin mendapatkan peluang Kedua untuk perebutan gelar dunia sebelum saya, seorang pria yang telah saya kalahkan dua kali. Mengapa ini?, "tanya dia.

Whyte sebenarnya ingin menantang juara Kelas Berat IBF, WBA, dan WBO yang kembali dimiliki Anthony Joshua, setelah mengalahkan Andy Ruiz Jr akhir pekan lalu. Tapi peluang itu kecil. Pasalnya, Kubrat Pulev dan Oleksandr Usyk sudah menunggu kesempatan sebagai penantang wajib Joshua. Pulev merupakan penantang pertama IBF. Sedangkan Usyk mandatory WBO. Sehingga Whyte berencana untuk terus mengejar Wilder.

"Aku menghabiskan ratusan ribu pound untuk WBC," katanya. "Aku setia kepada mereka dengan bertarung beradu 10 besar. Aku bertarung lebih banyak dengan pesaing utama daripada juara mereka!," katanya dengan nada tinggi.

Whyte mengalahkan Mariusz Wach akhir pekan lalu 24 jam setelah dibersihkan oleh UKAD setelah menunggu lima bulan yang ia sebut sebagai "neraka dan kegilaan". Dia adalah karier terberat dan bersumpah untuk kembali dalam kondisi fisik dan mental yang lebih baik pada tahun 2020.

"Saya siap dan menunggu tanggal untuk tahun depan sehingga saya dapat memulai pelatihan," katanya. "Aku akan libur seminggu kemudian mulai pelatihan," ungkapnya.

Setelah mengalahkan Rivas, hingga muncul tuduhan doping, karir Whyte terlunta-lunta selama lima bulan."Saya tidak berlatih selama berbulan-bulan setelah Oscar Rivas bertarung karena saya tidak bisa. Saya akan pergi ke gym tetapi berpikir: 'Apa yang saya lakukan di sini? Di mana karier saya?""Aku tidak melakukan apa pun selama berbulan-bulan," cetusnya.

Karena itu, dia meminta WBC bersikap tegas terhadap karirnya. Dia membutuhkan kepastian anggal berduel dengan Wilder tahun depan. "Sangat penting untuk mendapatkan tanggal yang pasti, membuat karir saya mengalir dan bergerak dan membawa saya ke gelar dunia," harapnya.

"Saya sudah cukup banyak bermain-main. Saya meminta keadilan - saya pantas mendapatkannya, saya mendapatkannya, saya sudah berjuang semua orang meletakkan di depan saya dan saya terus melakukannya.’’
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2747 seconds (0.1#10.140)