48 Warga Asahan Keracunan Makanan Syukuran

Minggu, 08 Desember 2019 - 20:16 WIB
48 Warga Asahan Keracunan Makanan Syukuran
Sebanyak 48 warga Desa Lubuk Palas, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumut, keracunan makanan bancaan (nasi syukuran) milik salah seorang warga./Foto/SINDOnews/Andi Yusri
A A A
KISARAN - Sebanyak 48 warga di Desa Lubuk Palas, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, keracunan makanan setelah menyantap menu bancaan (nasi syukuran) milik salah seorang warga.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga mengatakan, petugas BPBD melakukan tindakan dengan mengevakuasi para korban ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

"Pada Jumat (6/12/2019) sekitar pukul 19.00 WIB warga Dusun 3, 4, 5 Desa Lubuk Palas dan beberapa warga Binjai Serbangan, Kecamatan Air Joman menyantap bancaan yang mereka terima dari Pairun yang mengadakan syukuran atas kelahiran putranya," ujar Khaidir Sinaga kepada wartawan, Minggu (8/12/2019).

Menurutnya, gejala keracunan yang diduga dari makanan bancaan mulai dirasakan warga pukul 23.00 WIB. "Karena larut malam, banyak warga yang menahan efek keracunan dan menyangka sakit perut dan pusing biasa," ungkapnya.

Keesokan harinya, warga yang masih merasa mules dan pusing berobat ke tenaga medis yang ada di sekitar Desa. Namun hingga Sabtu (7/12/2019) pukul 18.00 WIB, warga yang keracunan melaporkan ke Kades Lubuk Palas dan Kades meneruskan laporan ke Camat Silau Laut sembari mendata dan mengevakuasi warga menuju puskesmas terdekat dan RSUD HAMS Kisaran.

Dari 48 warga yang keracunan tersebut, masing-masing dirawat di Puskesmas Lubuk Palas 3 orang, Puskesmas Binjai Serbangan 24 orang, dan RSUD HAMS Kisaran 21 orang. "Sebagian korban sudah ada yang pulang ke rumah masing-masing," tuturnya.

Khaidir Sinaga menambahkan, warga yang keracunan sebagian masih dalam observasi dan perawatan intensif di lokasi yang bebeda. "Masih dilakukan penyelidikan dan olah TKP (tempat kejadian perkara) oleh Polsek Air Joman," ujarnya.

Diakuinya, kendala yang dihadapi jarak lokasi kejadian yang cukup jauh, keawaman masyarakat akan gejala keracunan dan kekhawatiran masyarakat untuk berobat. "Mengidentifikasi warga yang terdampak keracunan makanan yang belum dievakuasi," tambahnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9040 seconds (0.1#10.140)