Ketua KPPS di Tapanuli Utara Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan

Senin, 13 Mei 2019 - 13:56 WIB
Ketua KPPS di Tapanuli Utara Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan
Ketua KPPS ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri. SINDOnews/DOK
A A A
TARUTUNG - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 3 Desa Parbubu 1, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Luhut Ferry Parsaoran Aritonang (43) ditemukan tewas gantung diri di hutan.

Parahnya lagi, korban ditemukan sudah membusuk di tengah Hutan Tombak Sirambe, Desa Parbubu I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Taput, Sabtu (11/5/2019).

Menurut pengakuan istri korban, Namaida Boru Situmorang (41) kepada polisi, kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, pada Senin (6/5/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, suaminya izin permisi keluar Rumah. Namun, korban tidak memberitahukan akan pergi ke mana.

"Keesokan harinya, korban tidak pulang ke rumah sehingga istri korban memberitahukan kepada warga. Istri korban mengakui tidak ada pertengkaran dengan suaminya. Setahu dia, suaminya tidak pernah melakukan tindak pidana ataupun masalah hutang piutang," terang MP Nainggolan, Senin (13/5/2019).

Sang istri, kata dia, sempat melakukan pencarian ke rumah keluarga yang dekat dan jauh sampai ke warung yang sering didatangi, namun korban tak ditemukan.

"Penjelasan dari istri korban, memang korban kemungkinan memikirkan masalah kesulitan ekonomi. Jadi meninggalnya karena bunuh diri dan tidak ada hubungannya dengan KPPS dan Pemilu," jelasnya.

Setelah diketahui meninggal, sambung MP Nainggolan, keluarga dan istri korban tidak keberatan atas meninggalnya korban. "Istri dan keluarga sudah melihat langsung bahwa korban meninggal karena bunuh diri dan bersedia membuat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi," ungkapnya.

Setelah Inafis Polres Taput cek ke tempat kejadian, selanjutnya korban langsung dikuburkan tidak jauh dari lokasi korban gantung diri sekitar 5 meter.

Seperti diketahui, jenazah korban Luhut Ferry Parsaoran Aritonang berhasil ditemukan setelah selama 5 hari korban belum pulang ke rumah. Awalnya, Babinsa bersama personil Polsek lainnya melakukan pencarian bersama warga dan menemukan korban sudah tidak bernyawa.

Dikatakan AKBP MP Nainggolan, sebelum ditemukan, warga dan petugas terlebih dahulu mencium aroma busuk dengan jarak sekitar 10 meter di Hutan Tombak. Selain itu, warga juga menemukan adanya jejak sandal. Selanjutnya warga mengikuti jejak tersebut dan mendapatkan mayat korban dengan posisi badan sudah busuk.

Saat ditemukan, posisi korban dalam keadaan telungkup miring dengan leher terikat baju miliknya dan simpul tali terikat ke pohon. Lalu penemuan itu dilaporkan ke warga perkampungan yang jaraknya sekitar kurang lebih 500 meter.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2023 seconds (0.1#10.140)