Pilkada Humbahas, Akankah Dosmar – Parlindungan Berpisah?

Sabtu, 30 November 2019 - 08:40 WIB
Pilkada Humbahas, Akankah Dosmar – Parlindungan Berpisah?
Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor (tiga dari kanan) didampingi Ketua DPW Perindo Sumut Rudi Zulham Hasibuan (tiga dari kiri), Jumat (29/11/2019).(Foto/SINDOnews/Zailani)
A A A
MEDAN - Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara, Dosmar Banjarnahor, mengikuti fit and proper test balon kepala daerah pilkada serentak 2020, yang digelar DPW Perindo Sumut, Jumat (29/11/2019).

Selain Dosmar, sejumlah tokoh lainnya pada hari yang sama juga mengikuti uji kelayakan dan kepatutan untuk mendapatkan rekomendasi dukungan dari Partai Perindo di antaranya Hary Marbun, Pardo Sihite dan Anthony Pasaribu.

Hanya saja, untuk periode kedua ini Dosmar yang memimpin Humbahas bersama wakilnya Parlindungan Simamora, terancam berpisah. Sebab, kali ini Dosmar tidak membawa Parlindungan.

Namun ketika hal ini ditangkan, Dosmar menepisnya. Kata dia, hubungannya dengan Parlindungan Simamora, baik-sabik saja hingga saat ini.

Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Humbahas itu bahkan sudah bertanya langsung kepada Parlindungan apakah akan kembali maju atau tidak di Pilkada Humbahas.

“Saya sudah tanya, apakah akan maju lagi atau tidak. Katanya kalau saya ajak mau. Tapi kondisinya, semua partai pendukung pasti ingin mendapatkan peran dalam pencalonan saya. Makanya saya menunggu arahan dari partai pendukung,” katanya, Jumat (29/11/2019) malam di Gedung DPW Perindo Sumut.

“Jika ada arahan partai, saya siap untuk berpasangan dengan Parlindungan Simamora,” tegas Dosmar.

Sebagaimana diketahui, PDIP memiliki tujuh kursi di DPRD Humbahas, sehingga cukup untuk mengusung sendiri pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung pada Pilkada Humbahas 2020. Sebab syarat jumlah kursi 20 persen untuk mengusung sendiri yakni jika memiliki empat kursi.

Dosmar optimis ia akan mendapatkan dukungan dari Partai Perindo, karena selama ini ia telah bekerja dengan maksimal untuk Kabupaten Humbahas. Ia pun mengklaim hasil kerjanya telah menunjukkan hasil.“Saya tak bilang hasilnya luar biasa. Tapi tak jelek-jelek amat lah,” ujarnya.

Indikatornya, jelas Dosmar, jumlah perolehan dana insentif desa (DID) dari pemerintah pusat. Itu menjadi indikator prestasi sebuah daerah nilainya meningkat cukup signifikan.
“Sebelumnya Humbahas dari belasan miliar menjadi sekitar Rp30 miliar. Kemudian, persentase penduduk miskin sudah menurun,” paparnya.

Dosmar mengatakan, pada lima tahun ke depan jumlah penduduk miskin ditarget turun menjadi berkisar enam persen dari saat ini berkisar sembilan persen. Itu akan diwujudkan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian. Khususnya jagung dan kopi. Dosmar juga menjadikan sektor peternakan sebagai sektor ekonomi utama di Humbahas.

“Kita akan arahkan petani untuk menanam tanaman produksi yang bisa maksimal ditanam di tanahnya. Kita juga siapkan pasarnya. Khususnya untuk kopi dan jagung. Untuk peternakan, kita juga bisa maksimalkan, banyak lahan kosong di sana. Kita akan panggil investor,” tukasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6984 seconds (0.1#10.140)