Intelijen Australia Selidiki Plot China Susupkan Mata-mata di Parlemen Australia

Senin, 25 November 2019 - 09:13 WIB
Intelijen Australia Selidiki Plot China Susupkan Mata-mata di Parlemen Australia
Nick Zhao, kandidat anggota parlemen Australia dari Partai Liberal yang diyakini sebagai mata-mata China. Foto/ABC.net.au
A A A
CANBERRA - Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) menggelar penyelidikan plot China untuk menyusupkan mata-matanya di parlemen Australia.

Investigasi dibuka setelah anggota Partai Liberal, Nick Zhao, yang ditemukan tewas diyakini sebagai mata-mata Beijing.

Zhao merupakan kandidat anggota parlemen federal Australia dari Partai Liberal.

Direktur Jenderal ASIO, Mike Burgess, dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi pihaknya menyadari dugaan rencana China untuk menyusupkan mata-mata di parlemen Australia.

Sebelumnya, 60 Minutes dalam siarannya mengatakan bahwa operasi China menawarkan USD1 juta untuk mendanai Nick Zhao masuk parlemen federal Australia.

Nick Zhao, 32, ditemukan tewas di kamar hotel Melbourne setelah dilaporkan mendekati ASIO untuk membahas plot China tersebut. Tak diketahui penyebab kematiannya.

"Warga Australia dapat diyakinkan bahwa ASIO sebelumnya mengetahui hal-hal yang dilaporkan hari ini, dan telah secara aktif menyelidiki mereka," kata Burgess, Senin (25/11/2019).

"Kegiatan intelijen asing yang bermusuhan terus menjadi ancaman nyata bagi bangsa kita dan keamanannya. ASIO akan terus menghadapi dan melawan campur tangan asing dan spionase di Australia," lanjut dia.

Politisi terkemuka Partai Nasional Australia, Barnaby Joyce, mengaku tidak terkejut dengan tuduhan bahwa China mencoba menanam mata-matanya di parlemen.

"Saya tahu orang China, dalam satu atau lain cara, telah mencoba menyusup ke parlemen kami, baik secara online atau langsung melalui politisi," katanya kepada Seven Network.

"Kita harus tegas dan kuat dan menyadari ini adalah tatanan dunia baru yang kita tinggali," ujarnya.

Partai Buruh telah meminta pemerintah Perdana Menteri Scott Morrison untuk memberikan pengarahan singkat dan penjelasan kepada publik.

Wakil pemimpin oposisi, Richard Marles, mengatakan orang-orang perlu percaya bahwa Australia bebas dari campur tangan asing. "Kami jelas ingin memahami segala hal yang dapat kami ketahui tentang ini," kata Marles kepada ABC.

"Tapi di hadapannya dan apa yang ada dalam domain publik sekarang, ini adalah masalah yang sangat, sangat serius."
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.2945 seconds (0.1#10.140)