Fenomena Aneh Dialami Astronot di Stasiun ISS Milik NASA

Minggu, 24 November 2019 - 21:20 WIB
Fenomena Aneh Dialami Astronot di Stasiun ISS Milik NASA
NASA menemukan ancaman keselamatan astronotnya saat berada di stasiun luar angkasa miliknya. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - NASA menemukan adanya darah astronot mengalir mundur pada pembuluh darahnya. Hal ini mengakibatkan pembekuan darah pada satu astronotnya sehingga memicu kepanikan di antara para dokter NASA.

Seorang astronot ISS yang tidak disebutkan namanya melakukan USG di tubuhnya dan dipandu oleh para ahli. Tes ini dilakukan sebelum astronot pergi ke luar angkasa, dan dia dinyatakan normal. Tetapi ketika pemindaian kembali dilakukan di luar angkasa, hasil pemindaian menunjukkan gumpalan darah yang mengejutkan para dokter NASA.

"Kami tidak mengharapkan ini. Ini belum pernah dilaporkan sebelumnya," kata ilmuwan NASA, Karina Marshall-Goebel kepada The Atlantic yang dikutip laman The Sun, Minggu (24/11/2019).

Para astronot yang tidak memiliki gejala yang berhubungan dengan gumpalan, tetap diberi obat pengencer darah selama sisa waktu mereka di orbit. Selain itu, peneliti NASA juga mengamati vena jugularis dari 11 astronot di ISS menggunakan ultrasound. Hasilnya, 5 dari 11 astronot itu aliran darah di vena jugularisnya terhenti.

Vena jugularis merupakan salah satu bagian terpenting dari tubuh. Dia mengalir di antara jantung dan kepala, mengeringkan darah yang terdeoksigenasi dari otak. Proses "pengeringan" ini sangat penting untuk mengurangi tekanan di otak.

Aliran darah yang terhenti dalam vena jarang terjadi dan biasanya hanya terlihat pada kaki, seringkali setelah penerbangan panjang. Darah yang tidak mengalir merupakan masalah utama karena dapat menyebabkan pembekuan. Ini dapat menyebabkan masalah serius seperti kerusakan pada paru-paru. Penggumpalan yang serius juga bisa berakibat fatal.

Ilmuwan NASA menggambarkan fenomena ini sebagai sesuatu yang "sangat tidak normal" dan mengatakan aliran darah mungkin telah berubah arah karena penyumbatan.

Kondisi aneh ini ternyata akan lenyap ketika para astronot kembali ke Bumi. Karina mengatakan, tidak ada anggota kru yang benar-benar memiliki hasil klinis negatif. Dia berpikir hal tersebut mungkin menakutkan bagi semua orang, tapi kenyataan mereka menemukan fenomena aneh ini merupakan sesuatu yang diyakini sebagai faktor atau risiko spaceflight. Ini dapat dicegah agar hal serupa tidak terjadi kembali di masa yang akan datang. (AUZA ASYANI)
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6163 seconds (0.1#10.140)