Pengepungan Kampus Bakal Berakhir, Hong Kong Siapkan Pemilu

HONG KONG - Pengepungan kampus Universitas Politeknik Hong Kong telah berlangsung lebih dari sepekan diperkirakan segera berakhir. Namun beberapa demonstran masih bersembunyi di dalam kampus yang penuh dengan sampah.

Sejumlah demonstran tampaknya sudah putus asa mencari jalan keluar dan pengunjuk rasa lainnya bertekad tidak menyerah. "Jika mereka menyerbu ke dalam, ada banyak tempat bagi kami untuk bersembunyi," kata Sam, 21, mahasiswa yang hanya makan mie di kafetaria sambil merencanakan jalur penyelamatan dirinya.

Demonstran lainnya, Ron bertekad tetap di dalam kampus dengan mahasiswa lainnya. "Pesan ini akan jelas bahwa kami tidak akan pernah menyerah," tegasnya, dilansir Reuters.

Sekitar 1.000 orang telah ditahan dalam pengepungan di kampus tersebut. Dari mereka yang ditahan, sebanyak 300 orang berusia di bawah 18 tahun.

Polisi telah memasang barikade plastik tinggi dan pagar di sekitar kampus. Hingga tengah hari, para personil polisi tampak lebih tenang dengan mengizinkan warga berada di sekitar kampus saat sejumlah toko mulai buka.

Bau sampah yang membusuk dan kotak berisi bom molotov yang belum dipakai tampak mengotori kampus. Di pinggir air mancur yang kering terpasang mainan boneka katak Pepe yang menjadi maskot demonstran dan simbol gerakan mereka.

Situasi di kampus itu berkembang seiring pemerintah Hong Kong yang fokus menggelar pemilu pada Minggu (24/11). Sebanyak 1.104 orang kandidat maju untuk memperebutkan 452 kursi dewan distrik dalam pemilu itu.