Demonstran Hong Kong Gagal Keluar dari Kampus Lewat Selokan Air

Kamis, 21 November 2019 - 17:30 WIB
Demonstran Hong Kong Gagal Keluar dari Kampus Lewat Selokan Air
Para demonstran berupaya keluar dari kampus lewat selokan air di Universitas Politeknik, Hong Kong. Foto/REUTERS
A A A
HONG KONG - Sejumlah demonstran anti-pemerintah yang terjebak di dalam kampus Universitas Politeknik mencoba keluar melalui selokan air pada Rabu (20/11).

Malangnya upaya itu gagal karena petugas menutup satu-satunya lubang masuk di saluran air itu.

Seorang demonstran mengaku melihat ular di dalam selokan tersebut. Para demonstran memakai sepatu antiair dan membawa obor saat masuk ke dalam selokan air.Mereka muncul kembali di dalam kampus setelah gagal menggali saluran pembuangan untuk dapat keluar dari kompleks kampus tersebut.

Ketinggian air di dalam selokan terus naik sehingga berbahaya bagi para demonstran itu. "Selokan sangat bau, ada banyak kecoa, banyak ular. Setiap langkah sangat menyakitkan. Saya tak pernah menduga bahwa suatu hari saya harus bersembunyi dalam selokan atau menyelamatkan diri melalui selokan," ujar Bowie, 21, mahasiswa Universitas Hong Kong yang terpaksa kembali keluar dari selokan itu.

"Enam orang ditahan pada Rabu (20/11), yakni empat orang saat memindahkan penutup selokan di luar kampus dan dua orang yang memanjat keluar," ungkap kepolisian Hong Kong, dilansir Reuters.

Petugas pemadam kebakaran yang diizinkan masuk kampus menutup satu-satunya lubang masuk dalam selokan di bawah tempat parkir mobil bawah tanah di kampus tersebut.

Saksi mata Reuters menyatakan sekitar 100 demonstran masih berada di kampus yang dikepung polisi anti-huru-hara selama 24 jam setiap hari itu. Lebih dari 1.000 orang telah ditahan sejak Senin (18/11).

Sejumlah demonstran menyerahkan diri dan lainnya ditangkap saat upaya melarikan diri. Berbagai upaya dramatis dilakukan para demonstran untuk keluar dari kampus tersebut.

Ada yang mencoba turun dari gedung dengan tali menuju beberapa sepeda motor yang telah menunggu di bawah pada Senin (18/11) malam. Bersamaan dengan itu, para demonstran melemparkan bom molotov dan polisi merespon dengan menembakkan gas air mata, peluru karet serta meriam air.

Jalanan terlihat tenang pada Selasa (19/11) dan Rabu (20/11).
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0411 seconds (0.1#10.140)