Gubernur Sumut Ancam Tutup Paksa Tambang Emas Ilegal di Madina
A
A
A
MEDAN - Dalam tiga tahun terakhir, 6 bayi yang lahir cacat bawaan akhirnya tak bertahan hidup dan meninggal dunia diduga akibat limbah merkuri dari tambang emas ilegal di Mandailing Natal (Madina) Sumut.
Hal tersebut dijelaskan oleh Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi saat kegiatan acara pelepasan siswa-siswi Medan yang akan berangkat bertanding di Korea Selatan, serta menyambut siswa yang berprestasi di Aula Raja Inal Siregar, di kantor Gubernur Sumut, Kamis (21/11/2019)
”Nantinya kami akan membentuk tim untuk mengatasi masalah tambang emas ilegal yang berada di Madina, bukan hanya gizi buruk yang ada di sana, namun juga anak yang lahir menjadi cacat akibat limbah merkuri yang dihasilkan oleh limbah tambang emas ilegal,” tegasnya.
Limbah merkuri dari tambang emas illegal sudah menyebabkan masalah kesehatan, bila penambang tidak mau berhenti, kata Edy, pihaknya akan bersikap tegas bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Edy juga menyesalkan tidak responsnya Pemerintah Kabupaten Madina mengenai masalah tambang emas ilegal, akibatnya sekarang menyebabkan masalah.
Hal tersebut dijelaskan oleh Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi saat kegiatan acara pelepasan siswa-siswi Medan yang akan berangkat bertanding di Korea Selatan, serta menyambut siswa yang berprestasi di Aula Raja Inal Siregar, di kantor Gubernur Sumut, Kamis (21/11/2019)
”Nantinya kami akan membentuk tim untuk mengatasi masalah tambang emas ilegal yang berada di Madina, bukan hanya gizi buruk yang ada di sana, namun juga anak yang lahir menjadi cacat akibat limbah merkuri yang dihasilkan oleh limbah tambang emas ilegal,” tegasnya.
Limbah merkuri dari tambang emas illegal sudah menyebabkan masalah kesehatan, bila penambang tidak mau berhenti, kata Edy, pihaknya akan bersikap tegas bertindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
Edy juga menyesalkan tidak responsnya Pemerintah Kabupaten Madina mengenai masalah tambang emas ilegal, akibatnya sekarang menyebabkan masalah.
(vhs)