Akademisi dan Tokoh Sumut Bahas Radikalisme Bersama Menko Polhukam

Rabu, 20 November 2019 - 12:47 WIB
Akademisi dan Tokoh Sumut Bahas Radikalisme Bersama Menko Polhukam
Tokoh agama asal Sumut, Tuan Guru Batak (TGB), Syekh H Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk. Foto/SINDOnews/Rakhmatulloh
A A A
JAKARTA - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut, Saidurrahman bersama sejumlah akademisi dan tokoh masyarakat Sumatera Utara menemui Menko Polhukam Mahfud MD di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Mereka bertemu Mahfud untuk menyampaikan keprihatinan atas peristiwa teror yang terjadi di Polrestabes Medan beberapa waktu lalu.

Saidurrahman mengatakan jika dibaca secara falsafah bahwa radikal itu ada di semua lini. Untuk itu perlu upaya dalam mendidik dan meyakinkan secara tarbiyah tentang moderasi dalam beragama.

"Oleh karena itu maka radikalisasi itu akan semakin berkurang khususnya karena kita Universitas Islam, (anggap) radikalis yang dibungkus oleh agama dan itu paling berbahaya. Sebab menjanjikan surga begitu kan," kata Saidurrahman di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta.

Dengan demikian, semua pihak khususnya kalangan akademisi dan tokoh agama agar selalu memastikan bahwa Islam adalah agama yang moderat, agama Rahmatan lil alamin dan agama yang merangkul keragaman.

Sementara itu, tokoh agama asal Sumut, Tuan Guru Batak (TGB), Syekh H Ahmad Sabban Elrahmaniy Rajagukguk menilai, peristiwa teror di Medan sebagai bentuk warning betapa isu-isu agama sering hadir dan membuat kita tidak damai.

Untuk itu, TGB meminta agar warning tersebut harus diwaspadai oleh tokoh tokoh agama secara khusus, untuk menyampaikan moderasi Islam ke akar rumput dan memastikan di setiap daerah tak ada ajaran-ajaran yang menyimpang.

"Jadi ini tak boleh lagi tokoh masyarakat secara sendiri sendiri jadi harus bergabung dengan elemen masyarakat lain untuk memastikan jangan ada gerakan-gerakan keagamaan yang sifatnya bisa membangun kekerasan dan kebencian dan saya kira ini harus kerja sama kita semua."

"Dan bagi sumut itu warning, sehingga tak boleh lagi remeh ajaran ajaran yang menyimpang dan itu sudah kita canangkan dengan dakwah kerukunan," imbuh TGB.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5074 seconds (0.1#10.140)