Ini Bocoran Dokumen Ungkap Jawaban China Menahan Massal Keluarga Muslim

Senin, 18 November 2019 - 13:36 WIB
Ini Bocoran Dokumen Ungkap Jawaban China Menahan Massal Keluarga Muslim
Kamp-kamp penahanan China untuk kelompok monoritas Uighur di Xinjiang. Foto/REUTERS/Thomas Peter
A A A
BEIJING - Dokumen rahasia pemerintah China setebal sekitar 400 halaman mengungkapkan bagaimana rezim komunis itu menjawab pernyataan tentang penahanan massal keluarga minoritas Muslim di wilayah barat.

Dokumen-dokumen itu sebagai antisipasi untuk menjawab pertanyaan para pelajar Muslim China yang studi di luar negeri jika suatu saat pulang dan mendapati keluarga mereka tidak ada di rumah. Lembaran dokumen rahasia yang dibocorkan "anggota politik China" itu diperoleh New York Times.

Ratusan dokumen rahasia itu merupakan panduan birokrasi bagi pejabat negara jika harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang paling sulit dari pelajar internasional yang mudik. Pertanyaan yang paling umum yang diantisipasi, menurut dokumen tersebut, adalah "Dimana keluarga saya?"

“Mereka ada di sekolah pelatihan yang didirikan oleh pemerintah," bunyi jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Jika para pelajar mengajukan pertanyaan, para pejabat diharuskan memberi tahu mereka bahwa kerabat mereka bukan penjahat, tetapi keluarga mereka tidak dapat meninggalkan "sekolah-sekolah” yang didirikan pemerintah.

Panduan ini juga merinci ketentuan bahkan ancaman yang dapat disampaikan petugas kepada pelajar, termasuk soal perilaku pelajar yang dapat mempersingkat atau memperpanjang penahanan keluarga mereka.
Ini Bocoran Dokumen Ungkap Jawaban China Menahan Massal Keluarga Muslim

(Foto/New York Times)
"Saya yakin Anda akan mendukung mereka, karena ini untuk kebaikan mereka sendiri," bunyi jawaban untuk para pejabat untuk pelajar internasional, menurut dokumen tersebut. "(Dan) juga untuk kebaikan Anda sendiri," lanjut anjuran jawaban bagi para pejabat.

Dokumen-dokumen itu hanyalah satu dari sekian banyak dokumen pemerintah China yang bocor, yang mengungkap detail tindakan kerasnya terhadap warga Uighur dan etnik Muslim lainnya di wilayah Xinjiang di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping.

Para pakar dan aktivis PBB mengatakan sedikitnya satu juta warga Uighur dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang dalam tindakan keras yang mendapat kecaman dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Menurut laporan New York Times yang dikutip Senin (18/11/2019), Presiden Xi Jinping telah memberikan serangkaian pidato internal kepada para pejabat selama dan setelah kunjungan 2014 ke Xinjiang setelah serangan penikaman oleh gerilyawan Uighur di sebuah stasiun kereta api yang menewaskan 31 orang.

Laporan itu mengatakan Xi menyerukan perjuangan habis-habisan melawan terorisme, infiltrasi, dan separatisme menggunakan organ-organ kediktatoran, dan menunjukkan sikap tak ada ampun sama sekali.

Beberapa dokumen tersebut menunjukkan bahwa ketakutan para pemimpin China semakin meningkat oleh serangan teroris di negara-negara lain dan penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

Masih menurut New York Times, tidak jelas bagaimana dokumen yang berjumlah 403 halaman dikumpulkan dan dipilih.

Beijing selama ini membantah melakukan penganiayaan terhadap warga Uighur atau etnik Muslim lainnya di Xinjiang, dengan mengatakan pihaknya memberikan pelatihan kejuruan untuk membantu memberantas ekstremisme dan separatisme Islam dan mengajarkan keterampilan baru.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.0511 seconds (0.1#10.140)