Prabowo Menhan Berpengaruh, Malaysia Perlu Pahami Prioritasnya

Sabtu, 16 November 2019 - 15:27 WIB
Prabowo Menhan Berpengaruh, Malaysia Perlu Pahami Prioritasnya
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto Djojohadikusumo. (Foto/SINDOphoto/Yulianto)
A A A
JAKARTA - Penunjukan Prabowo Subianto Djojohadikusumo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih disoroti pakar internasional. Pakar menyarankan Malaysia, sebagai tetangga dekat Indonesia, untuk memahami prioritas Prabowo karena dia merupakan Menhan berpengaruh.

Saran itu disampaikan Shahriman Lockman, analis senior di Institute of Strategic and International Studies. Komentarnya muncul setelah Prabowo menyambangi Malaysia dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak dia menjabat sebagai Menhan Indonesia.

"Untuk Malaysia, akan sangat penting untuk memahami prioritasnya sebagai menteri pertahanan, meskipun ia dikenal oleh para elite politik Malaysia," kata Shahriman.

"Sebagai menteri pertahanan Indonesia di era pasca-Soeharto, Prabowo adalah sui generis," ujarnya, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (16/11/2019).

Prabowo adalah mantan rival Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dan 2014. Dalam Pilpres 2019, Jokowi menang dan menjadi kejutan ketika dia menunjuk mantan rivalnya itu sebagai Menhan di kabinetnya.

Penunjukannya bertepatan dengan rencana Indonesia untuk memindahkan ibukotanya dari Jakarta ke Kalimantan Timur di pulau Kalimantan. Wilayah Malaysia di Sabah dan Sarawak juga berada di Kalimantan. Pada akhirnya, Kalimantan akan menjadi titik nyala potensial dalam hubungan kedua negara mengingat militer Indonesia akan ditumpuk di sekitar lokasi ibu kota barunya dalam upaya untuk mengamankan wilayah tersebut.

Prabowo, bagaimanapun, lebih suka menekankan bidang kerja sama. "Di masa depan, saya percaya ikatan pertahanan antara Malaysia dan Indonesia akan menjadi lebih baik," katanya dalam konferensi pers pada hari Kamis setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu untuk membahas strategi pertahanan dan kontraterorisme.

"Kami mencari kerja sama baru dan lebih baik, pertukaran petugas, mahasiswa...dan kerja sama di bidang teknis (industri) pertahanan," ujarnya.

"Saya diarahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memastikan hubungan antara Malaysia dan Indonesia dipertahankan dan diperkuat,” imbuh mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut. Kunjungan Prabowo di Malaysia berlangsung dua hari.

Dia melanjutkan kunjungannya ke Bangkok, Thailand, pada hari Jumat untuk Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus untuk berunding dengan para kepala pertahanan dari blok 10-negara ASEAN dan delapan mitra global, termasuk Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.

Pada konferensi pers, Sabu mengonfirmasi rencana Indonesia untuk memindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Kalimantan juga dibahas dalam pertemuannya dengan Prabowo.

Pakar Shahriman Lockman menambahkan kehadiran militer Indonesia di Kalimantan telah tumbuh, dan akan berlanjut dengan cepat ketika Indonesia memindahkan ibu kotanya."Jadi, menjaga kepercayaan antara kedua negara cukup tinggi dalam prioritas strategis kedua negara," ujarnya.

Data Global Firepower 2018 menunjukkan Indonesia adalah militer terkuat di Asia Tenggara dengan 975.750 personel, 435.750 di antaranya adalah tentara aktif.
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.3018 seconds (0.1#10.140)