Tim Reaksi Cepat Pastikan Tidak Ada Virus Hog Cholera Babi Menginfeksi Manusia

Senin, 11 November 2019 - 12:35 WIB
Tim Reaksi Cepat Pastikan Tidak Ada Virus Hog Cholera Babi Menginfeksi Manusia
Virus hog cholera hanya menyerang babi, dan belum ditemukan menginfeksi manusia. (Foto/SINDOnews/M Andi Yusri)
A A A
MEDAN - Tim Unit Reaksi Cepat Pencegahan dan Penanganan Peredaran Virus Hog Cholera Babi langsung turun ke lapangan mengecek dan melakukan sejumlah pengujian.

Ini untuk menyikapi keresahan masyarakat tentang merebaknya virus hog cholera yang menyerang ternak babi di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut),

Kesimpulannya, virus hog cholera hanya menyerang babi, dan belum ditemukan menginfeksi manusia.

"Tim sudah bekerja, penyakit ini hanya menyerang ternak babi, ternak yang terinfeksi virus hog cholera pun tidak bisa diobati, kita hanya bisa melakukan upaya pencegahan virus dengan melakukan sanitasi terhadap kandang, dan pemberian vitamin, serta vaksin kepada ternak yang sehat," terang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut M Azhar Harahap kepada wartawan, Senin (11/11/2019).

Azhar menjelaskan virus ini pertama kali ditemukan 25 September 2019, lewat surat yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Dairi.

"Kami pun langsung menyikapi serius laporan tersebut dengan melakukan pengambilan sampel darah babi, di beberapa kabupaten seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang, dan hasil dari laboratorium menyatakan itu positif Hog Cholera," jelasnya.

Hingga saat ini telah ditemukan 4.682 ekor babi yang mati karena hog cholera, dari jumlah populasi babi di Sumut sebanyak 1,2 juta ekor. Ada 11 kabupaten yang ditemukan ternak babi mati karena hog cholera, yakni di Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, Deliserdang, Medan, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Samosir.

Untuk penanganan bangkai babi yang terinfeksi virus hog cholera, Azhar pun mengimbau jangan menunda untuk menguburkan. "Untuk ternak yang telah mati, harus segera dilakukan pemusnahan ternak babi yang telah mati, lakukan penguburan dan pemusnahan dengan dibakar, jangan dibuang ke sungai atau pun di buang ke hutan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahid juga menegaskan virus hog cholera hanya menular dari babi ke babi, tidak ada kasus virus tersebut menular pada ternak lain atau pun manusia.

"Sampai saat ini virus tersebut hanya dari babi ke babi, belum ada laporan bisa meninfeksi ternak lain, namun dengan adanya pembuangan bangkai babi ke sungai maka akan terjadi pencemaran air, yang bisa menimbulkan penyakit diare, namun saat ini juga belum ditemukan kasus karena pencemaran air tersebut," ungkapnya.

Dia mengharapkan agar bangkai yang telah dibuang ke sungai atau pun hutan agar segera dievakuasi. "Kami pun berharap agar bangkai babi ini segera dievakuasi dari sungai sehingga air aliran sungai tidak tercemari lagi, dan kemudian mengubur bangkai tersebut, sehingga wabahnya tidak menimbulkan penyakit lain," ujarnya.

Tim Unit Reaksi Cepat terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Dinas SDA Tata Ruang dan Cipta Karya Sumut, Badan Lingkungan Hidup, BPBD Sumut dan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9390 seconds (0.1#10.140)