Digugat Cerai Istri, Kades Tikamkan Pisau ke Dadanya di Rumah Pendeta

Senin, 11 November 2019 - 11:14 WIB
Digugat Cerai Istri, Kades Tikamkan Pisau ke Dadanya di Rumah Pendeta
Petugas melakukan olah TKP di lokasi penemuan jenazah Kades Tengkuhen Reli Kemit (57), yang bunuh diri di rumah pendeta di Jalan Eka Surya, Dusun 8, Desa Kedai Durian, Delitua, Kabupaten Deliserdang, Minggu (10/11/2019). (Foto: Istimewa/Inews.id))
A A A
DELISERDANG - Tekanan depresi karena digugat cerai istri, Kepala Desa Tengkuhen, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, nekat bunuh diri dengan cara menikamkan pisau ke dadanya sendiri.

Lebih menghebohkan lagi peristiwa itu terjadi di rumah seorang pendeta di Kecamatan Delitua, Minggu (10/11/2019).

Korban diketahui bernama Reli Kemit (57), mengakhiri hidupnya dengan cara menusukkan pisau ke dada karena diduga depresi.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, korban diduga kuat bunuh diri karena tengah depresi dengan persoalan rumah tangga. Korban saat ini sedang menghadapi proses perceraian dengan istrinya.

Kapolsek Delitua AKP Dolly Nainggolan mengungkapkan, penemuan mayat korban berawal dari kecurigaan asisten rumah tangga pemilik rumah yang berada di Kompleks Taman Permata Surya Blok E 15, Jalan Eka Surya, Dusun 8, Desa Kedai Durian. Dia curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

Selanjutnya, dia melaporkan kepada pemilik rumah, Pendeta Gayus, yang saat itu berada di luar. “Karena merasa khawatir, maka pemilik rumah menelepon Kepala Dusun 8 atas nama Hidayat dan meminta tolong agar datang ke rumah untuk melihat korban,” kata Dolly, Senin (11/11/2019) saat dikonfirmasi.

Kemudian, sekitar pukul 11.15 WIB, kadus beserta salah seorang warga tiba di rumah Gayus. Saat mereka membuka pintu kamar mandi, korban sudah bersimbah darah. Lantaran merasa takut, kadus lalu menghubungi petugas Polsek Delitua dan melaporkan peristiwa tersebut.

“Saat kami hadir, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kloset. Ada lima tusukan di dadanya dan pisau masih tertancap di dada sebelah kiri,” kata Dolly.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, korban diduga kuat bunuh diri karena tengah depresi dengan persoalan proses perceraian dengan istrinya.

“Selama proses perceraian itu, korban memilih tinggal di rumah Pendeta Gayus. Jadi sejauh ini dugaan kepolisian, korban tewas karena bunuh diri,” ujarnya

Dolly mengatakan, meski diduga bunuh diri, polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban. Untuk penyelidikan, polisi telah membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani visum et repertum.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4229 seconds (0.1#10.140)