Krisis Lebanon dan Irak, Hizbullah Salahkan Khamenei
A
A
A
BEIRUT - Mantan Sekretaris Jenderal kelompok Hizbullah Lebanon mengkritik pemimpin spritual tertinggi Iran Ali Khamenei. Menurutnya, Khamenei berada di belakang korupsi yang terjadi di Lebanon dan Irak sehingga memicu aksi protes anti pemerintah di kedua negara tersebut.
Subhi al-Tufayli mengatakan sedikitnya 250 orang tewas dan lebih dari 11 ribu orang terluka di Irak. Ia pun menuduh kematian itu disebabkan oleh orang-orang Ali Khamenei, pemimpin spritual tertinggi Iran.
Ia pun menuding para aksi demonstrasi damai di Lebanon diserang oleh para pendukung Gerakan Hizbullah dan Amal. Ia juga mengklaim para agresor itu berafiliasi dengan pemimpin spiritual tertinggi Iran.
Dia menuduh bahwa kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon telah bertanggung jawab atas ketidakadilan dan penjarahan di Lebanon sejak 1972. Dan Khamenei menghabiskan uang untuk membeli media yang menguntungkannya selama perang saudara Suriah, seperti dikutip dari media Turki, Yeni Safak, Minggu (10/11/2019).
Pada tahun 1988, Al-Tufayli, salah satu anggota pendiri Hizbullah, seorang sarjana agama, selamat dari upaya pembunuhan yang diduga telah dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).
Ia dan Hizbullah berpisah setelah kelompok itu memutuskan untuk ambil bagian dalam pemilihan umum 1992 di Lebanon.
Subhi al-Tufayli mengatakan sedikitnya 250 orang tewas dan lebih dari 11 ribu orang terluka di Irak. Ia pun menuduh kematian itu disebabkan oleh orang-orang Ali Khamenei, pemimpin spritual tertinggi Iran.
Ia pun menuding para aksi demonstrasi damai di Lebanon diserang oleh para pendukung Gerakan Hizbullah dan Amal. Ia juga mengklaim para agresor itu berafiliasi dengan pemimpin spiritual tertinggi Iran.
Dia menuduh bahwa kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon telah bertanggung jawab atas ketidakadilan dan penjarahan di Lebanon sejak 1972. Dan Khamenei menghabiskan uang untuk membeli media yang menguntungkannya selama perang saudara Suriah, seperti dikutip dari media Turki, Yeni Safak, Minggu (10/11/2019).
Pada tahun 1988, Al-Tufayli, salah satu anggota pendiri Hizbullah, seorang sarjana agama, selamat dari upaya pembunuhan yang diduga telah dilakukan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).
Ia dan Hizbullah berpisah setelah kelompok itu memutuskan untuk ambil bagian dalam pemilihan umum 1992 di Lebanon.
(zys)