Serda TNI Iman Meninggal saat Latihan, Keluarga Menilai Ada Kejanggalan

Sabtu, 09 November 2019 - 10:06 WIB
Serda TNI Iman Meninggal saat Latihan, Keluarga Menilai Ada Kejanggalan
Serda Berkat Iman Gea disemayamkan di rumah duka, Desa Binaka, Kota Gunungsitoli, Kamis (7/11/2019). Keluarga memutuskan menunda pemakamannya dan akan divisum ulang karena menilai kematiannya janggal. (Foto: iNews/Iman Jaya Lase
A A A
GUNUNGSITOLI - Sersan Dua (Serda) Iman Berkat Gea (23) anggota TNI AD dari Kesatuan Batalyon 122 Tombak Sakti meninggal dunia saat latihan beladiri.

Keluarga yang berencana mengebumikan korban di Gunungsitoli, Sumatera Utara (Sumut), dengan proses militer, membatalkannya karena menilai ada kejanggalan dalam kematiannya.

Keluarga korban meminta pemakaman yang direncanakan di kampung halaman di Desa Binaka, Kota Gunungsitoli, Kamis (7/11/2019), ditunda dulu. Mereka ingin jenazah korban divisum ulang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli untuk memastikan penyebab kematian yang sebenarnya. Sebab, keluarga menemukan ada luka di bagian leher Iman Berkat Gea yang telah dijahit.

Berdasarkan informasi awal yang diterima keluarga, Serda Berkat Iman Gea yang bertugas di Kompi B Yonif 122 TS meninggal dunia saat latihan beladiri tarung derajat pada Senin lalu, 4 November 2019 di Lapangan Bola Kompi B Yonif 122 TS di Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Sumut.

Keluarga mendapat informasi, Serda Berkat Iman Gea meninggal karena terkena tendangan di dada sebelah kiri saat latihan tersebut. Jenazah korban yang menjabat sebagai Danru 3 Ton 1 Kompi B itu kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.

Namun, keluarga pun kaget saat membuka peti jenazah korban sebelum pemakaman. Mereka menemukan ada bekas luka di bagian leher korban yang telah dijahit. Panjangnya diperkirakan 2 sentimeter (cm).

Selain itu, ada bengkak sebesar telur di kepala bagian belakang. Bekas luka dan bengkak itu membuat kedua orang tua dan kerabat menilai kematian Serda Berkat Iman Gea mencurigakan.

“Ternyata di sebelah kiri itu tidak ada bekas pukulan, sama sekali tidak ada bekas yang menyebabkan bekas ataupun luka di dada sebelah kiri, seperti yang disampaikan,” kata kata adik almarhum, Handroa Gea, Jumat (8/1/2019).

Dia menegaskan, keluarga akan mencari kebenaran atas meninggalnya korban yang merupakan tulang punggung keluarga itu. Sebab, keterangan yang mereka peroleh mengenai penyebab Serda Berkat Iman Gea tidak sesuai dengan kenyataan.

“Ada sesuatu yang janggal, yang membuat kami tidak terima dengan kenyataan, kronologi yang disampaikan kemarin dan diberitakan. Kami akan selidiki dan akan kami cek ulang di sini, apakah sesuai dengan yang terjadi di lokasi,” kata Handroa Gea.

Dari pantauan, sudah banyak warga dan kerabat yang berkumpul di rumah duka yang berlokasi di Desa Binaka, Kota Gunungsitoli, Kamis sore kemarin. Bahkan, tampak beberapa prajurit TNI AD Kodim 0213 Nias yang akan memimpin proses pemakaman. Namun, keluarga tetap bertahan agar proses pemakaman dibatalkan.

Perwakilan keluarga kemudian melakukan negosiasi dengan pihak TNI AD. Setelah negosiasi cukup panjang, keluarga akhirnya mengumumkan bahwa proses pemakaman ditunda. Keluarga akan membawa jenazah ke RSUD Gunungsitoli guna visum ulang. Setelah itu, korban baru dimakamkan di desanya.

Sementara hasil pemeriksaan jenazah almarhum nantinya akan diserahkan kepada penyidik. Jika memang Serda Berkat Iman Gea meninggal dengan cara tidak wajar, keluarga akan menempuh langkah hukum.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2558 seconds (0.1#10.140)