Puluhan Bangkai Babi Kembali Terlihat Mengapung di Sungai Bederah Medan

Sabtu, 09 November 2019 - 07:38 WIB
Puluhan Bangkai Babi Kembali Terlihat Mengapung di Sungai Bederah Medan
Bangkai babi kembali ditemukan mengambang di Sungai Bederah, Kota Medan, Sumut, Jumat (8/11/2019) pagi. (Foto: Istimewa/INews.id))
A A A
MEDAN - Puluhan bangkai babi masih terlihat dibuang di aliran Sungai Bederah, Medan. Selain karena menimbulkan bau busuk menyengat, bangkai hewan ternak itu dikhawatirkan menjadi sumber penyakit.

Kepala Lingkungan IX Terjun, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Medan Marelan, Syamsul Bahri mengatakan, dia melihat puluhan bangkai babi mengambang di Sungai Bederah. Bau busuk pun lebih menyengat dari sebelumnya.

“Bangkai babi ini mulai terlihat mengambang sejak maghrib kemarin. Babinya dibawa arus sungai yang naik semalam,” kata Syamsul Bahri, Jumat (8/11/2019).

Untuk mengurangi bau busuk dari bangkai babi tersebut, masyarakat berinisiatif untuk membersihkan. Mereka berusaha dari Jumat pagi menyingkirkan bangkai-bangkai yang tersangkut di tepi sungai.

Selama beberapa hari terakhir, pihak kelurahan dan kecamatan juga sudah turun untuk membersihkan bangkai-bangkai babi. Namun, ternyata bangkai babi masih terus ada. Mereka tidak mengetahui sumbernya.

“Padahal, di daerah ini tidak ada peternak babi. Kami juga tidak tahu dari mana orang membuang bangkai babi ini,” ujarnya.

Karena masih banyak bangkai, masyarakat menghindari beraktivitas di sekitar sungai. Mereka yang biasanya memancing ikan di sana, saat ini enggan memancing ikan.

“Banyak warga yang tidak berani memancing karena takut terkena penyakit. Apalagi yang mau mengambil air sungai itu,” katanya.

Syamsul berharap pemerintah daerah setempat dan pihak keamanan dapat mengungkap siapa yang membuang bangkai-bangkai babi di Sungai Bederah. Pelakunya harus bertanggung jawab karena tindakan itu telah meresahkan warga dan mencemari lingkungan.

“Semoga cepat diketahui siapa yang membuang bangkai-bangkai babi ini agar tidak membuat masyarakat resah,” ujarnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1657 seconds (0.1#10.140)