Duet Wishnutama-Angela Targetkan Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar

Rabu, 06 November 2019 - 07:48 WIB
Duet Wishnutama-Angela Targetkan Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Menjadikan pariwisata sebagai penyumbang devisa terbesar di Indonesia adalah target Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dan wakilnya Angela Tanoesoedibjo.

"Dengan didukung ekonomi kreatif, menjadikan sektor ini bisa menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia," ungkap Wishnutama dalam acara Ngopi Bareng Mas Tama & Mbak Angela di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Untuk itu, kata Wishnutama, koordinasi dengan sejumlah kementerian telah dilakukan. Menurutnya, untuk memajukan pariwisata membutuhkan kerja sama seluruh pihak. Akselerasi dari hal-hal yang sebelumnya telah berjalan pun dilakukan.

Strategi ke depan, Kemenparekraf akan membuat even-even yang menarik wisatawan untuk datang. "Calendar of events, selain keindahan alam juga event-nya bisa menampilkan budaya, seni dan kreativitas supaya jadi salah satu nilai jual. Bukan hanya keindahan alam, tapi juga bagaimana daerah itu jadi lebih menarik," tuturnya.

Sebagai contoh, gelaran MotoGP yang rencananya digelar di Mandalika, Nusa Tenggara Barat akan dikemas lengkap dengan konser musik hingga pasar malam. Para pelaku industri kreatif dari berbagai daerah bisa menjual produk-produknya selama gelaran tersebut.

Setiap daerah, lanjut Wishnutama, memiliki karakter atau kekuatan yang berbeda. Jadi, target, event dan cara pengemasannya pun akan berbeda. "Ada daerah yang premium, ada yang massal. Ada yang kuantitas, ada kualitas," jelasnya.

Untuk detail target waktu, menurutnya masih membutuhkan feasibility study alias studi kelayakan, kesempatan maupun stabilitas.

Namun, dia sudah memasang target, pariwisata harus bisa menjadi penghasil devisa terbesar di bawah lima tahun. "Harus di bawah lima tahun, pariwisata jadi penghasil devisa terbesar," tegas Wishnutama.

Angela yang mendampingi, memuji kinerja Wishutama yang dinilai cekatan dan mampu menjalin komunikasi dengan setiap kementerian dan badan pemerintah guna mempermudah kinerja Kemenparekraf ke depan.

"Mas Tama orangnya kerja cepat. Terus, koordinasi ke semua kementerian bagus," kata Angela.

Sebagaimana diketahui, Kemenparekraf telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan badan pemerintahan. Seperti Kementerian PUPR, Perhubungan, Kemendikbud, BNPB hingga Kapolri. Koordinasi tersebut dimaksudkan agar visi misi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia bisa disokong oleh banyak pihak.

Ada lima destinasi wisata super prioritas yang terus dikembangkan Kemenparekraf yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika dan Likupang. Dari lima destinasi tersebut ditargetkan tambahan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 6 juta.

Rinciannya, Danau Toba 1 juta wisman, Borobudur dan Mandalika masing-masing 2 juta wisman, sementara Labuan Bajo dan Likupang masing-masing 500 ribu wisman.

Tambahan 6 juta kunjungan wisman akan memberikan tambahan devisa sekitar USD7,3 miliar. Perhitungan tersebut mengacu pada rerata pengeluaran atau spending wisman di Indonesia sekitar USD1.220 per kunjungan.

Tercatat, kunjungan wisman ke Indonesia naik signifikan sepanjang 2015-2017. Pada 2015 sebanyak 10,41 juta, tahun 2016 menjadi 12,01 juta dan tahun 2017 naik jadi 14,04 juta.

Sampai Agustus 2018, jumlah wisman tercatat 10,58 juta. Wisatawan nusantara juga terus naik. Pada 2015 sebanyak 256 juta wisman, 2016 berkembang menjadi 264,33 juta dan meningkat menjadi 270,82 juta pada 2017.

Sementara itu, sumbangan devisa dari sektor pariwisata meningkat dari USD12,2 miliar pada 2015 menjadi USD13,6 miliar di 2016. Angkanya naik lagi menjadi USD15 miliar pada 2017. Mengutip situs Kemenpar.go.id, pada 2018 devisa dari sektor pariwisata pada tutup buku 2018 mencapai angka USD19,29 miliar.

Selain menjadikan pariwisata pendulang devisa terbesar, duet Wishutama dan Angela bertekad menjadikan produk ekonomi kreatif Indonesia yang terbaik di Asia Tenggara.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8944 seconds (0.1#10.140)