Demo Mahasiswa PMII Sidimpuan Berakhir dengan Aksi Pecah Telur
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Aksi unjuk-rasa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di gedung DPRD Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) berakhir dengan aksi pecah telur ayam busuk di pintu masuk, Senin (4/11/2019).
Selain itu, puluhan mahasiswa itu juga menyegel kantor DPRD dengan poster yang sudah dibawa mereka. Pecah telur ayam busuk tersebut menandakan kualitas seorang Ketua DPRD Padangsidimpuan, sehingga, mereka menilai harus mundur dari jabatannya saat ini.
"Telur ayam busuk ini menandakan kualitas mereka,"ujar Saddam Ikhsan Firdaus sebelum memecahkan telur. Penyegelan kantor wakil rakyat itu juga dilakukan sebagai tanda mereka tidak diperbolehkan masuk ke ruangan. Mahasiswa mengaku kecewa, karena Ketua DPRD Padangsidimpuan, tidak mau bertemu langsung.
Sebelumnya, unjuk rasa puluhan massa PMII, Kota Padangsidimpuan, nyaris ricuh. Pasalnya, mereka memaksa masuk ke dalam gedung DPRD.Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Siwan Siswanto sebagai Ketua DPRD Padangsidimpuan. Sehingga, mereka mendesak agar politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) segera mengundurkan diri dari jabatannya.
Selain itu, puluhan mahasiswa itu juga menyegel kantor DPRD dengan poster yang sudah dibawa mereka. Pecah telur ayam busuk tersebut menandakan kualitas seorang Ketua DPRD Padangsidimpuan, sehingga, mereka menilai harus mundur dari jabatannya saat ini.
"Telur ayam busuk ini menandakan kualitas mereka,"ujar Saddam Ikhsan Firdaus sebelum memecahkan telur. Penyegelan kantor wakil rakyat itu juga dilakukan sebagai tanda mereka tidak diperbolehkan masuk ke ruangan. Mahasiswa mengaku kecewa, karena Ketua DPRD Padangsidimpuan, tidak mau bertemu langsung.
Sebelumnya, unjuk rasa puluhan massa PMII, Kota Padangsidimpuan, nyaris ricuh. Pasalnya, mereka memaksa masuk ke dalam gedung DPRD.Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan Siwan Siswanto sebagai Ketua DPRD Padangsidimpuan. Sehingga, mereka mendesak agar politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) segera mengundurkan diri dari jabatannya.
(vhs)