Miris! Dua Pekan Lebih Longsor Tidak Ditangani, Alasan Alat Berat Rusak

Senin, 04 November 2019 - 12:54 WIB
Miris! Dua Pekan Lebih Longsor Tidak Ditangani, Alasan Alat Berat Rusak
Warga desa di Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias kesulitan melalui jalan yang tertimbun material longsor dari tebing setiggi 70 meter. (Foto/Inews TV/Imam Lase(
A A A
NIAS - Akibat hujan yang terus melanda Pulau Nias, mengakibatkan tebing setinggi 70 meter longsor dan menutupi badan jalan.

Akses jalan yang terkena longsoran itu menghubungkan antar desa di Kecamatan Bawolato,Kabupaten Nias. Akibatnya kendaraan tidak dapat melewatinya, bahkan pasien yang lumpuh terpaksa digotong oleh warga setempat untuk dibawa ke Rumah Sakit.

Ironisnya, kejadian longsor yang mengakibatkan akses jalan putus ditutupi material longsor terjadi pada 24 Oktober lalu namun hingga kini belum ada penanganan langsung dari Dinas terkait alasan alat berat Colt Beko yang ada di Dinas PUPR Nias rusak.

Akses jalan sepanjang 100 meter menuju Desa Banua Sibohou Silima Ewali Kecamatan Bawolato, Kabupaten Nias, putus total akibat material longsor yang menutupi badan jalan hingga kini belum dievakuasi yang harus dilakukan menggunakan alat berat.
Miris! Dua Pekan Lebih Longsor Tidak Ditangani, Alasan Alat Berat Rusak

Akibatnya, kendaraan roda dua maupun empat tidak dapat melewatinya akibat tanah longsor hingga kini belum ditangani, sedangkan masyarakat setempat menyusun kayu sebagai akses jalan sementara agar tidak terjatuh saat melewati material longsor yang cukup licin.

Tidak sedikit masyarakat setempat yang memiliki kendaraan roda dua memaksa untuk melintasinya dengan disorong dan dibantu beberapa warga lainnya.

Kepala Desa Bantua Sibohou Silima Ewali, Yatoro Ziduhu, kepada SindoNews beberapa waktu lalu mengatakan bahwa kejadian longsor tebing yang menutupi badan jalan terjadi pada tanggal 24 Oktober lalu namun hingga kini belum ada tindakan dari dinas terkait baik BPBD maupun Dinas PUPR yang memili alat berat.

“Kejadian ini sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya penanganan serius dari Dinas terkait, sehingga masyarakat banyak yang mengeluh karena tidak dapat dilewati kendaraan terlebih hasil bumi warga tidak dapat di jual karena tidak adanya akses jalan,” jelas Yatoro. Senin (4/11/2019).

Pihaknya menuturkan bahwa, Dinas BPBD telah melakukan survei beberapa waktu lalu namun tidak ada penanganan maksimal karena tidak adanya alat berat yang digunakan untuk membongkar material longsor yang menutupi badan jalan.
Miris! Dua Pekan Lebih Longsor Tidak Ditangani, Alasan Alat Berat Rusak

“Kita menyayangkan kejadian ini sedikit terabaikan terbukti hingga kini belum ada penanganan dari dinas terkait,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Nias Viktor Waruwu, mengatakan bahwa tupoksi penanganan longsor bukanlah pekerjaan mereka melainkan BPBD karena pihaknya bekerja untuk pembangunan infrastruktur bukan untuk menangani bencana alam.

“Sebenarnya kondisi seperti itu adalah bagian tugas dari BPBD, karena kami dinas PUPR adalah tupoksi kami adalah melakukan atau melaksanakan pembangunan infrastruktur bukan menangani bencana alam,” kata Viktor melalui selulernya, Senin (4/11).

Sementara saat disinggung kapan dilakukan penanganan untuk membersihkan badan jalan dari material longsor karena PUPR memiliki alat berat sedangkan BPBD tidak ada, Viktor berkilah bahwa alat berat bukan milik PUPR tapi dititipkan di dinas PUPR yang disewakan ke pihak penyewa melalui dinas yg menangani BPKPAD.

“Kita luruskan dulu agar tidak salah presepsi bahwa alat berat hanya dititipkan di Dinas PUPR, rencana kita kalau tidak ada halangan akan kita lakukan pembersihan badan jalan besok atau lusa karena alat berat kita dalam proses perbaikan,” kilahnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1981 seconds (0.1#10.140)