Bos Toyota Ternyata Suka Naik Pesawat Jet Buatan Honda

Minggu, 03 November 2019 - 05:48 WIB
Bos Toyota Ternyata Suka Naik Pesawat Jet Buatan Honda
Miniatur HondaJet Elite di pameran Tokyo Motor Show 2019.FOTO/ DANANG/ KORAN SINDO
A A A
TOKYO - Selain memamerkan mobil, mobil listrik, serta motor di Tokyo Motor Show 2019, Honda ternyata juga unjuk gigi pesawat mereka: HondaJet.

Ada beberapa display menarik yang bisa dilihat. Misalnya HondaJet Theatre yang seolah-oleh membuat kita berada di dalam Kokpit atau Flight Deck dan melihat pilot menerbangkan pesawat, mendengarkan suara HondaJet lepas landas di Sound of HondaJet, juga melihat model terbaru HondaJet Elite dan 8 pilihan warna yang bisa dipilih konsumen yang akan membeli HondaJet. Sama seperti memilih mobil.

Sejak 2018, Honda Aircraft Company memang hanya memproduksi HondaJet Elite. Yakni, versi update dari Honda HA-420 HondaJet yang dilansir pada 2015. Pembaruannya, meliputi jarak yang lebih jauh, kabin lebih senyap, fitur lebih mewah, dan kemudahan konsumen untuk melakukan modifikasi atau pemesanan khusus.

Perusahaan Wing Spirit dari Hawaii, misalnya, memesan HondaJet untuk evakuasi medis atau medivac. Pesawat jet itu di jadikan alat transportasi pasien, untuk membantu pasien-pasien yang kritis, termasuk bayi (neonatus) dan anak-anak. Ubahannya ada di kabin dimana ada ranjang untuk pasian dan perlengkapan medis lainnya.

Presiden dan CEO Honda Aircraft Company Michimasa Fujino sadar betul bahwa pesawat yang ia desain sangat cocok untuk misi khusus. Terutama di bidang medis. Karena kabinnya yang sangat senyap, penumpang jadi lebih nyaman.

”Ketika mendesain pesawat, saya desain fundamentalnya lebih baik pesawat yang sudah ada. Kecepatan, kemewahan, kenyamanan, efisiensi, serta kesenyapan kabin HondaJet sangat baik. Sehingga cocok untuk kebutuhan medivac. Bahkan, kedepannya bisa juga untuk transportasi organ tubuh manusia. Khususnya di pasar Jepang,” bebernya.

Harga HondaJet Elite sendiri lebih mahal USD350 ribu (Rp 4.9 miliar) dibanding HondaJet versi lama. Yakni, mulai USD5,25 juta (Rp 73,4 miliar). Bisa lebih mahal jika konsumen melakukan kustomisasi.

Misalnya saja aktor Tom Cruise yang baru saja membeli HondaJet Elite dengan kustomisasi warna. Menurut Fujino, bintang film Top Gun (1986) yang juga sudah mengantongi lisensi pilot komersial sejak 1994 itu ingin HondaJet Elite miliknya di desain layaknya sebuah sports car.

”Permintaan Cruise sangat panjang dan detil. Ia ingin pesawatnya tampil seksi, cepat, dan seperti mobil sport. Butuh waktu sebulan bagi kami untuk mengecatnya,” katanya. HondaJet Elite hanya satu dari dua koleksi pesawat Cruise lainnya, yakni P-51 Mustang dan Gulfstream IV.

HondaJet adalah pesawat jet tercepat di kategori pesawat dengan berat dibawah 5.500 kg. Karenanya, pesawat itu seperti sedang mengendarai mobil sport. Tak heran jika banyak selebritis dan pebisnis yang tertarik untuk meminangnya. Termasuk juga para eksekutif Toyota Motor Corp. baru saja mengumumkan bahwa eksekutif C-level mereka menggunakan HondaJet Elite untuk bepergian.

Langkah ini jadi menarik karena tentu saja Toyota dan Honda adalah rival di industri automotif. Tapi, Toyota punya alasannya sendiri. ”Kami tidak membuat pesawat. Tapi, kami hanya ingin produk yang terbaik (walau datangnya dari kompetitor),” ujar salah satu eksekutif Toyota yang menolak disebut namanya.

Jet tersebut dibeli oleh Aero Asahi Corp., anak perusahaan Toyota yang berbasis di Tokyo. Didaftarkan dengan nama “JA86GR”, yang berasal dari mobil sports Toyota “86GR”. Pesawat tersebut diparkir di Nagoya Airfield, perfektur Aichi, yang jadi markas Toyota.

Pada 2018, Honda mengirimkan 37 unit HondaJet ke konsumen, menjadikannya pemimpin pasar small business jet di dunia. Versi terbaru HondaJet Elite dengan 7 penumpang itu mampu menempuh jarak 2.661 km, atau terbang dari Jepang ke Beijing, Shanghai, dan Taipei.

CEO Michimasa Fujino mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk melebarkan pabrik mereka di Greensboro, Carolina Utara, dan terus melakukan efisiensi. ”Di bisnis penerbangan ini, target kami adalah jangka panjang. Bukan tahunan, atau per kuartal,” ujar Fujino. ”Tujuan kami adalah menciptakan nilai dan teknologi baru sebagai perusahaan personal mobility,” tambahnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7775 seconds (0.1#10.140)