Baru 2 Bulan Dilantik, Kelakuan Anggota DPRD Kota Padangsidimpuan Memalukan

PADANGSIDIMPUAN - Inilah kelakuan anggota DPRD Kota Padangsidimpuan.Baru dua bulan lebih menjadi wakil rakyat sudah buat ulah memalukan. Dalam sebuah rapat, malah ribut hingga meja berlapis kaca pecah.

Rapat ini awalnya akan melakukan pembahasan alat kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), namun berujung keributan hasilnya belum ditentukan sampai hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Kondisi itu berawal ketika rencana sidang pembahasan AKD pada Rabu (30/10/2019), di gedung DPRD Padangsidimpuan tiba-tiba ditutup oleh pimpinan sidang, Siwan Siswanto dengan alasan 3 dari tujuh fraksi yang ada belum memasukkan komposisinya. Padahal, saat itu, empat fraksi sudah hadir dan susah memenui korum.

Spontan, kebijakan pimpinan sidang itu langsung menuai protes dari sesama anggota DPRD lainnya. Adu argumen tidak bisa dihindari dan berdampak terhadap pecahnya kaca meja dan patahnya papan nama anggota dewan."Pembahasan AKD ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan,"ujar Rusydi Nasution, kepada SINDONews ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (31/10/2019).

Gerindra akan mendorong agar agenda itu secepatnya dijadwalkan kembali, sehingga AKD bisa secepatnya terbentuk. Rusydi khawatir, apabila alat kelengkapan itu belum terbentuk maka akan berpengaruh terhadap kebijakan pembangunan di Kota Padangsidimpuan."AKD ini sangat penting untuk menjalankan agenda kedepannya,"tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, agenda penting yang harus dibahas dalam waktu dekat adalah pembahasan R-APBD Padangsidimpuan tahun 2020. Tentunya, tanpa alat kelengkapan tersebut, maka akan mustahil R-APBD dibahas.

"Targetnya, November 2019, pembahasan R-APBD 2020 harus sudah selesai, kalau tidak, maka akan berdampak negativ terhadap arah pembangunan kedepannya," tandasnya.