Klaim Cegah ISIS Masuk, Serdadu AS Masuk ke Ladang Minyak Suriah

Selasa, 29 Oktober 2019 - 08:59 WIB
Klaim Cegah ISIS Masuk, Serdadu AS Masuk ke Ladang Minyak Suriah
Pasukan Amerika Serikat berjaga di sekitar ladang minyak di al-Omar, Deir ez-Zor, Suriah. Foto/REUTERS/Rodi Said/File Photo
A A A
WASHINGTON - Pasukan mekanis Amerika Serikat (AS) dikerahkan ke ladang minyak di Suriah timur dengan klaim mencegah kelompok ISIS merampasnya.

Anehnya, pasukan Amerika menyatakan akan melawan setiap kekuatan apa pun termasuk tentara Damaskus dan Moskow jika menjadi ancaman.

Padahal, pemerintah Damaskus merupakan pemilik sah ladang minyak tersebut. Aset mahal itu awalnya diduduki kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang kemudian direbut Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin pasukan Kurdi.

Misi pasukan Amerika untuk melindungi minyak di Suriah timur itu muncul setelah Washington menarik pasukannya dari Suriah barat laut awal bulan ini dan operasi yang menewaskan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pada Sabtu malam atau Minggu (27/10/2019) dini hari waktu Suriah.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper dalam konferensi pers pada hari Senin mengonfirmasi pengerahan pasukan mekanik Amerika di ladang minyak Suriah timur. Menurut Esper, misi pasukan itu adalah melindungi ladang minyak.

"Pasukan Amerika akan menanggapi dengan kekuatan militer yang sangat besar terhadap kelompok mana pun yang mengancam keselamatan pasukan kami di sana," katanya, seperti dikutip Russia Today
, Selasa (29/10/2019).

Ketika ditanya apakah AS berpotensi merespons dengan kekuatan untuk melawan pasukan Rusia atau pun Suriah, Esper hanya menjawab; "ya".

Ancaman nyata Esper muncul setelah Moskow menuduh AS memfasilitasi penyelundupan minyak di Suriah. Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov menyebut operasi ladang minyak oleh AS itu merupakan "bandit yang disponsori negara".

Dia menuduh Washington menempatkan pasukannya di sana untuk membantu penyelundup minyak menjarah sumber daya nasional Suriah. Kementerian tersebut juga menerbitkan foto udara pada hari Sabtu, yang diklaim menunjukkan minyak mentah Suriah diselundupkan ke luar negeri di bawah perlindungan AS yang kuat.

Ditanya apakah ladang minyak Suriah dan pasukan Amerika saat ini berada di bawah ancaman, Esper menjawab "tidak saat ini".

Presiden Donald Trump sebelumnya berjanji untuk membawa pulang 1.000 atau lebih pasukan AS yang berada di Suriah. Namun, faktanya beberapa di antaranya akan dipindahkan ke Irak, dan sebagian lagi akan tetap tinggal di ladang minyak Suriah. Masih belum jelas berapa banyak pasukan AS yang akan tetap berada di negara Presiden Bashar al-Assad tersebut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5058 seconds (0.1#10.140)