Bentrok, Demonstran Kepung Kantor Polisi Barcelona

Minggu, 27 Oktober 2019 - 08:48 WIB
Bentrok, Demonstran Kepung Kantor Polisi Barcelona
Polisi Spanyol bentrok dengan demonstran setelah para demonstran mengepung kantor polisi di Catalonia pada Sabtu malam. (Foto/Istimewa)
A A A
BARCELONA - Polisi Spanyol terlibat bentrok dengan demonstran di Barcelona dalam serangkaian aksi kekerasan atas pemenjaraan sembilan pemimpin separatis karena peran mereka dalam upaya pemisahan diri ilegal pada 2017 lalu.

Bentrokan itu terjadi setelah sekitar 350 ribu orang berunjuk rasa secara damai pada siang hari. Banyak diantara mereka mengibarkan bendera pro kemerdekaan untuk Catalonia.

Pada Sabtu malam, beberapa ratus pemrotes pro kemerdekaan Catalan, mayoritas memakai topeng, mengepung markas polisi nasional di pusat kota Barcelona.

Polisi anti huru hara menuduh kerumunan massa memulai terlebih dahulu dengan mengayunkan tongkat setelah kebuntuan selama dua jam, di mana para demonstran melemparkan botol, batu dan peluru karet ke arah petugas.

Protes tersebut diorganisir oleh CDR, kelompok pro kemerdekaan yang dikenal kerap melakukan tindakan langsung, termasuk menyerbu parlemen regional.

Para pengunjuk rasa di kota itu telah bentrok dengan polisi setiap malam sejak 14 Oktober. Mereka marah dengan keputusan untuk memenjarakan para pemimpin pro kemerdekaan karena peran mereka dalam upaya gagal Catalonia untuk melepaskan diri dari Spanyol dua tahun lalu.

Unjuk rasa damai siang hari diselenggarakan oleh kelompok-kelompok akar rumput pro kemerdakaan utama yang ingin menciptakan negara baru di Spanyol timur laut.

"Kami tidak dapat menerima bahwa (para tahanan) telah dihukum selama sembilan hingga 13 tahun karena membela penentuan nasib sendiri penduduk Catalan," kata presiden kelompok akar rumput ANC yang pro kemerdekaan, Elisenda Paluzie seperti dilansir dari Sky News, Minggu (27/10/2019).

Selama sepekan terakhir, para perusuh telah melemparkan bom bensin, asam dan beton ke polisi, serta membakar ratusan sampah dan menggunakan paku untuk merusak kendaraan polisi.

Beberapa pengunjuk rasa bahkan melemparkan kembang api ke helikopter polisi, tetapi tidak ada kerusakan serius yang disebabkan.

Polisi melawan balik dengan menggunakan peluru karet, gas air mata dan meriam air sambil mengenakan pakaian anti huru hara.

Sembilan pejabat Catalan dijatuhi hukuman sembilan hingga 13 tahun setelah diadili oleh Mahkamah Agung Spanyol. Empat dari mereka juga dihukum karena menyalahgunakan dana publik dan tiga lainnya didenda karena tidak patuh.

Kelompok itu telah berusaha untuk memerdekakan Catalonia - wilayah kecil timur laut yang menjadi rumah bagi Barcelona - jauh dari Spanyol setelah pemungutan suara ilegal.

Setelah hukuman tersebut, Mahkamah Agung mengeluarkan surat perintah penangkapan Eropa untuk mantan presiden Catalonia, Carles Puigdemont, yang tinggal di pengasingan yang dilakukan sendiri di Belgia.

Hukuman pada 14 Oktober memicu protes damai di Barcelona dan kota-kota Spanyol lainnya yang kemudian mengakibatkan bentrokan dengan polisi selama seminggu terakhir.

Kerusuhan telah menyebabkan lebih dari 500 orang terluka, termasuk polisi, dan menyebabkan lebih dari 150 penangkapan
(zys)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2606 seconds (0.1#10.140)