Pedagang Kolak Kaling Meraup Keuntungan di Bulan Ramadhan

Jum'at, 10 Mei 2019 - 10:58 WIB
Pedagang Kolak Kaling Meraup Keuntungan di Bulan Ramadhan
Ilustrasi pedagang buah kolang kaling. SINDOnews/dok
A A A
SIMALUNGUN - Bulan Ramadhan selain bulan untuk membersihkan diri juga merupakan bulan yang memberikan rejeki bagi banyak orang termasuk penjual kolang-kaling.

Kolang-kaling adalah biji buah pohon aren yang menjadi salah satu cemilan khas yang disukai. Kolangg kaling dapat dibuat menjadi manisan ataupun campuran makanan seperti kolak atau es campur. Saat bulan Ramadhan atau mendekati Idul Fitri harga kolang kaling di pasar tradisional maupun supermarket cenderung mengalami kenaikan.

Kenaikan harga kolang kaling yang mencapai 100% dari hari biasa tentunya jadi pintu rejeki bagi pedagang karena untung yang diperoleh dua kali lipat .

Linda Pangaribuan, pengumpul kolang kaling di Desa Simantin Kecamatan Panei Tengah, Kabupaten Simalungun, Sumut, Kamis (10/5/2019), mengatakan hari biasa harga jual kolang kaling hanya kisaran Rp4.000 per kilogram.

Namun, pada bulan Ramadhan naik menjadi Rp9.000 dan mendekati Idul Fitri harganya diprediksi semakin tinggi. "Kenaikan harga dipicu permintaan yang tinggi pada bulan Ramadhan dan mendekati Idul Fitri. Ini memberi untung besar bagi kami pengumpul kolang kaling," jelas Linda.

Pada hari biasa, kata Linda, permintaan buah kolang kaling hanya sekitar 2 ton per minggu. Namun, pada bulan Ramadhan bisa mencapai 50 ton. "Kadang kewalahan juga memenuhi permintaan kolang kaling yang banyak sekali pada bulan Ramadhan," ujarnya.

Pembeli, jelas dia, bukan hanya tauke dari Simalungun atau Pematangsiantar bahkan dari Medan dan Pekanbaru.

Linda Damanik, penjual kolak kolang kaling di Melanthon Siregar Pematangsiantar, mengaku ikut menikmati limpahan rejeki dari menjual buah kolang kaling selama bulan Ramadhan. "Sudah 3 hari puasa penjualan kolak kolang kaling lumayan. Omzet penjualan bisa antara Rp500-Rp 750 ribu," sebutnya.

Jika hari biasa, kolak kolang kaling tidak begitu diminati sehingga penjualan juga hanya antara Rp200-Rp250 ribu sehari. "Pada bulan puasa kolak kolang kaling sangat digemari sebagai salah satu panganan pembuka sebelum menyantap makanan berat saat berbuka," tuturnya.
(boy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6307 seconds (0.1#10.140)