Polisi Didesak Tangkap Otak dan Pelaku Perusakan dan Pencurian di Masjid

Kamis, 24 Oktober 2019 - 09:54 WIB
Polisi Didesak Tangkap Otak dan Pelaku Perusakan dan Pencurian di Masjid
Tangkapan layar kamera CCTV saat terjadi penyerangan dan pencurian sekelompok massa di Masjid Amal Silaturrahim Medan Area, Kota Medan. (Foto: iNews TV/Ahmad Ridwan Nasution)
A A A
MEDAN - Pengurus Aliansi Penyelamat Masjid Amal Silaturrahim (APMAS) mendesak polisi menangkap pelaku perusakan dan pencurian di masjid yang terletak di Jalan Timah Putih, Sukaramai, Kecamatan Medan Area.

Selain menangkap para pelaku, juga mengungkap dalang utama kejahatan tersebut.

Ketua Umum APMAS Affan Lubis menduga tindakan penyerangan ini dilakukan 100-an preman bayaran. Mereka merusak dan mencuri kotak-kotak infaq serta barang inventaris masjid.

"Mereka juga merusak AC, kipas angin, mimbar masjid, speaker, kaligrafi, jam digital, ambal, kompor gas dan CCTV," ujar Affan, Rabu (23/10/2019).

Pengurus BKM Masjid Amal Silaturrahim Indra Syafii mengatakan, saat kejadian, para pelaku mematikan lampu dan menyuruh 10 orang yang sedang berjaga di dalam masjid agar keluar. Kemudian dengan leluasanya mereka menjarah barang-barang inventaris dengan nilai kerugian mencapai Rp103 juta.

“Kasus ini sudah kami laporan ke Polsek Medan Area B,” kata Syafii.

Dia mengungkapkan, aksi para pelaku terhenti setelah ratusan penjaga masjid berdatangan. Para preman bayaran ini kemudian melarikan diri dan meninggalkan plang besi milik Perum Perumnas bertuliskan ‘Dilarang Masuk Pasal 551 KUHP’.

Plang tersebut gagal dipasang karena massa penjaga dan pengawal masjid telah lebih dahulu datang menghalau kelompok preman bayaran tersebut.

"Ini mengindikasikan Perum Perumnas ada dibalik aksi penyerangan ini. Apalagi barang-barang jarahan disimpan di Kantor Perum Perumnas," kata Indra.

Sementara itu, Kuasa Hukum Masjid Amal Silaturahmim Ade Lesmana menyesali sikap petugas kepolisian yang hanya menonton saat aksi perusakan terjadi. Petugas dinilai tak melakukan untuk pencegahan, padahal berada di lokasi.

"Polisi hanya mencegah terjadinya aksi bentrok antarmassa penjaga masjid dengan kelompok penyerang. Saat massa penyerang datang, polisi tidak bertindak apa-apa dan terkesan membiarkan," ucap Lesmana.

Dia mendesak polisi egera menangkap para pelaku penyerangan yang terekam kamera CCTV agar tidak terjadi konflik berkepanjangan.

"Para pelaku ini terekam CCTV sehingga polisi mudah mengidentifikasinya. Bila pelaku sudah tertangkap maka akan diketahui siapa aktor intelektual dibalik penyerangan dan perusakan ini," kata Ade.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu ALP Tambunan mengungkapkan, polisi masih menyelidiki kasus pengerusakan dan pencurian di Masjid Amal Silaturrahim. Sejauh ini, sudah ada enam orang yang diperiksa sebagai saksi.

"Dugaan sementara, motifnya pencurian," kata Tambunan.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8052 seconds (0.1#10.140)