Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Beralih ke Bright Gas, Pertamina Rangsang Pelaku Usaha di Medan Move On Kuliner
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I rangsang pelaku usaha di Kota Medan agar beralih menggunakan bright gas 5.5 kg. (Foto/SINDOnews/M.Andi Yusri)
A
A
A
MEDAN - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I rangsang pelaku usaha di Kota Medan agar beralih menggunakan bright gas 5.5 kilogram (kg).
Untuk mendorong pemakaian elpiji yang tepat sasaran, Pertamina MOR I mengusung program konversi elpiji 3 kg menjadi Bright Gas. Program bertajuk #MoveOnKuliner ini, ditujukan bagi bisnis kuliner non Usaha Kecil Menengah (UKM) yang masih menggunakan elpiji bersubsidi untuk beralih ke bright gas.
"Tujuan program #MoveOnKuliner ini adalah mengajak bisnis kuliner non UKM agar beralih dari elpiji bersubsidi ke Bright Gas. Kami berikan apresiasi pada mereka yang memiliki kesadaran beralih menggunakan Bright Gas. Berupa voucher diskon produk dan promosi bisnisnya di media," kata General Manager PT Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki didampingi Manager Unit Communication & CSR Roby Hervindo di salah satu cafe Jalan Tuamang, Medan, Senin (21/10/2019).
Untuk tahap awal, lanjut Santanu, bisnis kuliner yang bersedia beralih menggunakan elpiji Bright Gas yakni Rey Cafe, Black Area Coffee dan Jontor Coffee. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Medan, agar bisnis kuliner lain tergerak untuk beralih menggunakan bright gas.
Berdasarkan data hingga September 2019 di Sumut, konsumsi elpiji 3kg subsidi mencapai lebih dari 10 juta tabung. Sedangkan konsumsi bright gas 5.5 kg sebanyak lebih dari 57 ribu tabung, dan bright gas 12 kg sebanyak hampur 31 ribu tabung.
"Kami berharap dengan adanya program ini, penggunaan elpiji menjadi lebih tepat sasaran. Jika tepat sasaran sesuai peruntukan, maka kuota elpiji subsidi akan mencukupi," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang LPG DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumut , Mahmuzar Dharma mendukung program yang dilakukan PT Pertamina MOR I.
"Hiswana berharap dengan adanya program Move On Kuliner, konsumsi bright gas makin meningkat. Sesuai dengan peruntukannya bagi masyarakat mampu dan bisnis non UKM," katanya.
Untuk mendorong pemakaian elpiji yang tepat sasaran, Pertamina MOR I mengusung program konversi elpiji 3 kg menjadi Bright Gas. Program bertajuk #MoveOnKuliner ini, ditujukan bagi bisnis kuliner non Usaha Kecil Menengah (UKM) yang masih menggunakan elpiji bersubsidi untuk beralih ke bright gas.
"Tujuan program #MoveOnKuliner ini adalah mengajak bisnis kuliner non UKM agar beralih dari elpiji bersubsidi ke Bright Gas. Kami berikan apresiasi pada mereka yang memiliki kesadaran beralih menggunakan Bright Gas. Berupa voucher diskon produk dan promosi bisnisnya di media," kata General Manager PT Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki didampingi Manager Unit Communication & CSR Roby Hervindo di salah satu cafe Jalan Tuamang, Medan, Senin (21/10/2019).
Untuk tahap awal, lanjut Santanu, bisnis kuliner yang bersedia beralih menggunakan elpiji Bright Gas yakni Rey Cafe, Black Area Coffee dan Jontor Coffee. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Kota Medan, agar bisnis kuliner lain tergerak untuk beralih menggunakan bright gas.
Berdasarkan data hingga September 2019 di Sumut, konsumsi elpiji 3kg subsidi mencapai lebih dari 10 juta tabung. Sedangkan konsumsi bright gas 5.5 kg sebanyak lebih dari 57 ribu tabung, dan bright gas 12 kg sebanyak hampur 31 ribu tabung.
"Kami berharap dengan adanya program ini, penggunaan elpiji menjadi lebih tepat sasaran. Jika tepat sasaran sesuai peruntukan, maka kuota elpiji subsidi akan mencukupi," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang LPG DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Sumut , Mahmuzar Dharma mendukung program yang dilakukan PT Pertamina MOR I.
"Hiswana berharap dengan adanya program Move On Kuliner, konsumsi bright gas makin meningkat. Sesuai dengan peruntukannya bagi masyarakat mampu dan bisnis non UKM," katanya.
(zys)
Explore More