Demonstran Hong Kong Gunakan Topeng Kartun

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 11:08 WIB
Demonstran Hong Kong Gunakan Topeng Kartun
Pengunjuk rasa di Hong Kong ramai-ramai mengenakan topeng karakter kartun ditengah larangan penggunaan masker. Foto/Istimewa/SINDOnews/Internasional
A A A
HONG KONG - Demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong terus berlangsung meski para demonstran dilarang menggunakan masker.

Para demonstran pun punya cara tersendiri untuk menyiasati larangan penggunaan masker yang diberlakukan oleh pemerintah Hong Kong.

Pengunjuk rasa di Hong Kong ramai-ramai mengenakan topeng karakter kartun saat mereka membentuk rantai manusia di seluruh kota semi otonom di China itu.

Berkumpul di sepanjang jalur kereta bawah tanah, para demonstran menutupi wajahnya dengan sejumlah topeng karakter kartun macam Winnie the Pooh atau Guy Fawkes. Sambil mengangkat lampu telepon mereka, para demonstran meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan "revolusi zaman kita," seperti dilansir dari AP, Jumat (18/10/2019).

Untuk diketahui, tokoh kartun Winnie the Pooh kerap digunakan oleh netizen di China untuk mengejek Presiden Xi Jinping. Hal ini mendorong China mengeluarkan larangan terhadap karakter tokoh kartun beruang madu tersebut. Sedangkan topeng Fawkes kerap muncul dalam aksi protes anti-pemerintah di seluruh dunia.

Beberapa pengunjuk rasa juga ada yang mengenakan topeng Xi Jinping atau pemimpin Hong Kong Carrie Lam. Demonstran lainnya mengenakan topeng yang menggambarkan Pepe the Frog, karakter yang telah menjadi simbol bagi pengunjuk rasa Hong Kong yang tidak mengetahui hubungannya dengan ekstrimis sayap kanan di AS.

Setidaknya satu pemrotes memparodikan bintang bola basket NBA LeBron James. James telah dikritik karena mengalah kepada para pemimpin komunis China setelah ia menyarankan kebebasan berbicara dapat memiliki konsekuensi, setelah tweet yang sekarang dihapus oleh manajer umum Houston Rockets Daryl Morey dalam mendukung protes yang membuat marah Beijing.

Tujuan para pengunjuk rasa adalah untuk membentuk rantai manusia yang membentang 40 kilometer di seluruh Hong Kong dengan menelusuri sistem kereta bawah tanah kota, meniru aksi serupa pada bulan Agustus. Tidak jelas apakah tujuan itu tercapai. Ada celah di bagian rantai di satu lokasi pusat kota.

Para pengunjuk rasa mengambil pendekatan ringan untuk menentang keputusan pemerintah yang menerapkan peraturan darurat era kolonial yang melarang masker wajah dalam aksi demonstrasi saat berjuang untuk menahan gerakan protes yang kerap berujung kekacauan.

Pemimpin Hong Kong mengatakan larangan penggunaan masker, yang telah menjadi ciri utama protes, ditujukan untuk menghalangi perilaku radikal. Pelanggar dapat dihukum hingga satu tahun penjara.

Tetapi para pengunjuk rasa mengatakan mereka memakainya karena takut aksi balasan dan kekhawatiran bahwa identitas mereka akan dibagikan kepada aparat keamanan China.

Aksi damai ini terjadi jelang penyelenggaraan protes massal yang direncanakan pada hari Minggu mendatang untuk mendesak tuntutan mereka. Polisi menolak untuk mengotorisasi kegiatan aksi tersebut, dengan alasan risiko keamanan dan ketertiban umum. Tetapi para pengunjuk rasa sebelumnya telah mengabaikan penolakan tersebut.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8523 seconds (0.1#10.140)