Abe Talks Serie Kedua Bahas Peran Pariwisata Mewujudkan Mimpi Indonesia 2030

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 15:52 WIB
Abe Talks Serie Kedua Bahas Peran Pariwisata Mewujudkan Mimpi Indonesia 2030
The Perfekto Indonesia kembali menggelar Serial Diskusi Publik ABe Talks di The Atjeh Connection Sarinah pada Kamis 17 Oktober 2019. (Foto/Ist/The Perfekto Indonesia)
A A A
JAKARTA - Setelah sukses di seri perdananya, The Perfekto Indonesia kembali menggelar Serial Diskusi Publik ABe Talks di The Atjeh Connection Sarinah pada Kamis, 17 Oktober 2019.

Kali ini, tema yang diusung adalah ‘The Role of Tourism in Pursuing The Indonesian Dream of 2030. Dipandu oleh Ahmad Bambang, seorang corporate management expert yang sudah lama berkecimpung di dunia BUMN. Di serial perdananya pada Kamis (10/10/2019), The Perfekto Indonesia mengangkat tema ‘Future of Indonesia: Investment Opportunities and Challenges of the Company’ dan menghadirkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo sebagai narasumber.

Di Seri kedua, ABe Talks menghadirkan dua narasumber yakni Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Dr. Arif Budimanta dan Staf Ahli Menteri Pariwisata, Hiramsyah S Thaib serta dihadiri oleh puluhan audience dari berbagai kalangan mulai dari direksi dan pejabat BUMN, pengusaha, pegiat pariwisata dan lain-lain.

Pada sesi pertama, Ahmad Bambang sebagai tuan rumah bertanya kepada narasumber berkaitan dengan Tema. "Apakah Anda meyakini sektor pariwisata akan memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan mimpi Indonesia 2030?".

Dalam pemaparannya, Hiramsyah S Thaib mengatakan, saat ini kinerja sektor pariwasata Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

“Terbukti, Travel Tourism Competitiveness Index melaporkan bahwa pada 2019, Indonesia berada pada peringkat 40, naik 30 peringkat dari posisi sebelumnya di peringkat 70 pada 2013,” kata Hiramsyah yang juga Ketua Pokja Bidang Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata.

Tidak hanya itu, kata Hiramsyah, World Travel & Tourism Council juga mencatat bahwa pariwisata Indonesia menjadi yang tercepat tumbuh dengan menempati peringkat ke-9 di dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di Asia Tenggara.

“Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada 2018 naik menjadi 15,81 juta kunjungan atau naik 12,58 persen dibandingkan tahun 2017 yang berjumlah 14,04 juta kunjungan,” jelas Hiramsyah kepada Ahmad Bambang dan puluhan audience.

Hiramsyah melanjutkan, kenyataan diatas ikut berimbas pada sumbangan devisa pariwisata Indonesia yang melonjak tajam. Sebagai perbandingan, di 2016 sumbangan devisa pariwasata sebanyak USD12,2 miliar, lalu USD13,5 miliar di 2016. Lalu, naik lagi menjadi USD16,8 miliar di 2017 dan menjadi USD 17 miliar di 2018.

Sumbangan devisa sektor pariwisata disebutkannya mampu melewati capian sektor migas dan sektor batubara dan saat ini hanya kalah dari sumbangan sektor CPO (minyak sawit mentah).

Berkaitan dengan Tema acara ABe Talks, Arif Budimanta menyampaikan bahwa hal itu merupakan hal yang tepat. “Bahwa Tourism dapat menjawab Indonesia 2030 bisa masuk ke dalam Negara yang memiliki GDP terbesar nomor 5 di dunia.

"Kalau kita serius dalam konteks pengembangan pariwisata itu, maka, satu, kita ekonominya tumbuh lebih tinggi. Kedua, ekonominya menjadi lebih stabil, karena dia menghasilkan devisa, bukan menguras devisa. Kemudian ketiga, persoalan inequality, baik antar kelompok pelaku ekonomi, maupun antar wilayah dan pembangunan juga terjawab,” sebutnya.

Saat diminta pendapatnya, Amir Faisal selaku CEO The Perfekto Indonesia mengatakan, kegiatan ini nantinya akan dilaksanakan secara rutin setiap 2 pekan sekali. Harapannya dengan forum ini dapat memberikan rekomendasi terbaik kepada pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang semakin lebih baik.

“Selain itu, forum ini juga mempertemukan para pelaku usaha untuk saling berjejaring dan bersinergi satu sama lain. Karena kita pikir, di era revolusi industry 4.0 saat ini, setiap dari kita dituntut untuk dapat terkoneksi dan berkolaborasi satu sama lain, sehingga akan membuka peluang-peluang yang mungkin belum terlihat sebelumnya,” papar Amir Faisal yang juga Founder dari The Atjeh Connection.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7229 seconds (0.1#10.140)