Pemkab Tapanuli Selatan Komit Lestarikan Lingkungan Batangtoru

Jum'at, 18 Oktober 2019 - 07:51 WIB
Pemkab Tapanuli Selatan Komit Lestarikan Lingkungan Batangtoru
Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu berfoto bersama rombongan Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial KLHK RI, di Kantor Bupati Tapsel di Sipirok. Foto/Zia Nasution
A A A
TAPANULI SELATAN - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menerapkan program kawasan ekosistem esensial untuk menjaga kekayaan alam flora dan fauna di ekosistem Batangtoru.

"Kawasan ekosistem esensial di bentang alam Batangtoru itu terdiri dari, 60% di Tapanuli Utara, 30% di Tapsel dan 10% di Tapanuli Tengah," kata Bupati Tapsel, Syahrul M Pasaribu ketika menerima kunjungan Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial KLHK RI, di ruang kerjanya, 15 Oktober 2019.

Syahrul menjelaskan, Pemkab Tapsel sudah memberikan perhatian yang cukup baik kepada konservasi maupun upaya-upaya pelestarian lingkungan. Sehingga Tapsel menjadi contoh kepada kabupaten tetangganya untuk dapat memberikan upaya-upaya peningkatan konservasi.

"Saya selaku Bupati Tapsel terus komitmen san mendukung penuh upaya-upaya konservasi ini," tuturnya.

Dukungan itu dibuktikannya dengan menginisiasi adanya komitmen bersama dalam menjaga ekosistem Batangtoru, termasuk upaya-upaya pelestarian orangutan dan habitat lainnya. Komitmen ini sudah diwujudkan melalui penyusunan rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan strategis Batangtoru dan sekitarnya.

"Muatan yang penting adalah mendeliniasi koridor satwa liar dan akan ditindaklanjuti dengan membentuk forum kolaborasi pengelolaan koridor dengan melibatkan berbagai agar pengelolaan saling bersinergi," terang laki-laki yang sudah dua periode menjabat Bupati Tapsel itu.

Direktur Bina Pengelolaan Ekosisten Esensial pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Tandya Tjahjana, menyambut baik upaya Pemkab Tapsel terhadap upaya-upaya konservasi itu.

Kawasan ekosistem esensial adalah ekosistem di luar kawasan konservasi yang secara ekologi mengandung keanekaragaman hayati yang mencakup ekosistem alami dan buatan yang berada di dalam dan luar kawasan hutan.

"Kami berharap substansi kawasan ekosistem esensial seperti ini tidak hanya dikembangkan di Tapsel, akan tetapi dilakukan juga di kabupaten lainnya. Sebab, jelajah orangutan tidak hanya di Tapsel saja, tetapi juga meliputi kabupaten tetangga," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6317 seconds (0.1#10.140)