AS Dorong Muhammadiyah Terus Suarakan Pelanggaran HAM China Terhadap Muslim Uigur

Rabu, 16 Oktober 2019 - 07:01 WIB
AS Dorong Muhammadiyah Terus Suarakan Pelanggaran HAM China Terhadap Muslim Uigur
Dorongan itu disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr saat bertemu Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir. Foto/Victor Maulana/Sindonews
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat mendorong Muhammadiyah untuk terus menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran HAM yang dilakukan China terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Dorongan itu disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr saat bertemu Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, Selasa (15/10/2019).

Donovan, yang ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, menuturkan, dia dan Haedar membahas sejumlah isu, mulai dari bilateral hingga isu internasional.

"Muhammadiyah memberikan contoh kuat kepada dunia tentang penghormatan kemerdekaan beragama dan keberagaman. Nilai bersama yang dijunjung Indonesia dan AS. Kami tadi membahas berbagai permasalahan, termasuk kerjasama antara Muhammadiyah dan Kedutaan Besar AS, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan. Kami juga membahas kemitraan sukses, seperti contohnya lokakarya literasi media bidang anti korupsi dan program kesehatan publik," ucap Donovan.

"Saya juga tadi membahas beberapa masalah internasional dan mendorong Muhammdiyah untuk terus menyuarakan keprihatinan atas aksi represif yang dilakukan terhadap minoritas Uighur di China. Kami sepakat akan bertemu lagi, untuk bekerja sama untuk mengatasi masalah ini," sambungnya pada Selasa (15/10/2019).

Ketika disinggung apakah dia juga telah membahas masalah Xinjiang dengan pemerintah Indonesia, Donovan mengaku telah membahasnya. Namun, Donovan menolak memberikan keterangan mengenai sikap atau respon Indonesia mengenai masalah ini.

"Saya tidak akan mengkarakterisasi tanggapanya. Tidak adil jika saya melakukannya. Tapi yang pasti, kami menyampaikan keprihatinan kami tentang apa yang terjadi, bukan hanya di Xinjiang, tapi juga di Kazakstan dan di tempat lainnya," ungkapnya.

Lalu, saat ditanya apakah ada kerjasama dengan Muhammadiyah soal Xinjiang. Dia mengatakan tidak ada kerjasama dan menyebut dirinya hanya mendorong Muhammadiyah untuk terus menyuarakan isu ini.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4420 seconds (0.1#10.140)