Tapanuli Utara Ingin Menciptakan Industri Wisata Danau Toba Ditopang SDM Lokal

Selasa, 15 Oktober 2019 - 22:23 WIB
Tapanuli Utara Ingin Menciptakan Industri Wisata Danau Toba Ditopang SDM Lokal
Bupati Tapanuli Utara (Taput) Nikson Nababan saat memberikan paparan dalam Forum Indonesia Visionary Leader (IVL) di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (15/10/2019). (Foto/SINDOnews/Vitrianda)
A A A
JAKARTA - Bupati Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, Nikson Nababan mempunyai impian dan harapan besar hadirnya sebuah universitas negeri umum di daerah itu.

Keberadaaan kampus dapat meningkat kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga linear atau sejalan dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin wisata Danau Toba menjadi destinasi unggulan setelah Bali.

Hal ini disampaikannya saat pemaparan dalam Forum Indonesia Visionary Leader (IVL) di Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Nikson melanjutkan, harapan Presiden Jokowi menjadikan Danau Toba sebagai wisata unggulan patut didukung semua aspek, termasuk aspek kesiapan SDM dari Taput. "Saya katakan program Presiden Jokowi itu luar biasa, kita harus menangkap bahwa di balik harapan Presiden itu sebenarnya ada juga harapan ingin SDM di Taput harus disiapkan," sebut Nikson.

"Bagaimana mungkin industri pariwisata bisa berkembang tanpa ada SDM yang mumpuni. Apalagi destinasi wisata Danau Toba ke depannya menjadi lumbung pendapatan devisi pusat dan daerah," sebutnya.

Saat ini di Taput ada Kampus Institut Agama Kristen Negeri (IAKN). Di kampus ini hanya ada 4 fakalutas saja dan belum mendukung upaya menyiapkan SDM untuk industri pariwisata.

Nikson mengusulkan agar IAKN ini diubah status dan keberadaannya menjadi universitas negeri umum. Dengan keberadaaan perguruan tinggi itu maka para lulusan itu nantinya dapat mendukung keberadaan industri wisata Danau Toba.

"Sekarang inikan sepertinya pemerintah terfokus hanya menyiapkan infrastruktur fisik wisata Danau Toba saja. Sementara kesiapan bagaimana menyiapkan SDM-nya terkesan belum tersentuh. Jadi saya pikir omong kosong industri wisata Danau Toba tanpa dukungan SDM lokal yang mumpuni. Ini saya kira harus jadi perhatian pemerintah pusat," ujarnya.

Nikson melanjutkanm dari informasi yang didapatnya usulan menyiapkan universitas negeri umum menggantikan IAKN masih belum ada kata sepakat dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi dengan Kementerian Agama.
Tapanuli Utara Ingin Menciptakan Industri Wisata Danau Toba Ditopang SDM Lokal

Sejatinya, kata dia, upaya menyiapkan SDM unggul atau pendidikan di Taput adalah salah satu program kerjanya. Sementara program lainnya yakni investasi, pariwisata, kesehatan dan pertanian.

Untuk program investasi, beberapa langkah taktis sudah dilakukannya. Misalnya saja memberikan kemudahan izin bagi invenstor. Bahkan, lanjut politis PDI Perjuangan ini, dirinya membuka peluang kepada investor untuk membangun, sementara izin bisa diurus belakangan.

"Ini salah satu cara kami bagaimana agar investor mau sama-sama dengan kami membangun Taput," bebernya.

Sementara untuk sektor pariwisata, sudah sangat jelas andalan wisatanya adalah Danau Toba. "Namun, kami sudah berfikir agar jangan hanya Danau Toba saja yang menjadi tujuan wisata. Harus ada destinasi lainnya," kata Nikson.

Nikson mengatakan pihaknya sudah mempunyai gagasan membangun destinasi agro wisata, wisata religi serta wisata alam. Nah untuk membangun destinasi wisata ini pihak memerlukan lahan sekitar 30 hektare kawasan hutan yang izinnya sudah diajukan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun sampai sekarang izin belum juga diterbitkan.

Dia juga mengusulkan ada akses tol dari Taput menuju Tapanuli Tengah. Di Tapanuli Tengah pantainya luar biasa indahnya. "Jadi menurut saya, wisatawan nantinya bukan hanya menikmati Danau Toba saja, tetapi juga ke agro wisata, wisata alam, dan wisata religi. Wisatawan juga bisa melanjutkan berwisata ke Tapanuli Tengah dan ke Nias yang dikenal surganya surfing dengan ketinggian ombak hingga 2 meter. Dengan begitu waktu kunjungan wisatawan lebih lama lagi," urainya.

Sementara di sektor pertanian, pihaknya secara bertahap terus membantu menggairahkan sektor pertanian. Misalnya saja dengan menyiapkan anggaran Rp600 juta untuk membuat sertifikat tanah atau lahan yang dimiliki petani. Sejauh ini masih ada tanah milik petani yang belum memiliki surat-surat tanah.

Bukan itu saja, Pemkab Taput juga sudah membuka lahan tidur milik warga dan petani yan selama ini tidak dimanfaatkan. Lahan tersebut, kata dia, dibersihkan dan siap digunakan untuk lahan perkebunan atau pertanian. Sementara biaya pembersihan lahan milik warga tersebut tidak dikenakan biaya alias gratis.

"Kami juga saat ini fokus menggarap komoditi kopi dan mangga Muara yang sudah dikenal manisnya,"

Sementara di sektor kesehatan, pihaknya menginginkan adanya fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang refersentatif. Bahkan keberadaan rumah sakit di Taput nanti bisa dikombinasikan dengan konsep wisata sehingga pasien dapat lebih nyaman dan tenang.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9331 seconds (0.1#10.140)