Ketua MPR: Ini Saatnya Semakin Menguatkan Ikatan Persaudaraan Lawan Teroris

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 08:26 WIB
Ketua MPR: Ini Saatnya Semakin Menguatkan Ikatan Persaudaraan Lawan Teroris
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat berada di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat malam (11/10/19) untuk menjenguk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto. (Foto/Ist/MPR)
A A A
JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan kejadian penusukan Wiranto menjadi momen bangsa Indonesia harus semakin menguatkan ikatan persaudaraan sebangsa untuk bergandengan tangan melawan terorisme.

Hal itu dikatakannya usai menjenguk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Jumat malam (11/10/19).

Para teroris melancarkan aksinya tanpa pandang bulu, anak kecil, remaja, orang tua, ibu rumah tangga, pengusaha, sampai pejabat publik bisa menjadi serangan kebiadabannya.

"Melalui Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang disahkan DPR RI pada 2018 lalu, secara aturan hukum Indonesia sudah sangat progresif dalam menanggulangi serangan teroris. Polri dan TNI telah dibekali berbagai bekal untuk melindungi rakyat dari terorisme. Karenanya, apa yang terjadi pada Pak Wiranto tak boleh lagi menimpa rakyat Indonesia lainnya," tutur Bamsoet.

Sementar kondisi Wiranto setelah menjalani operasi sudah membaik. "Saat ini beliau dalam proses recovery. Menurut keterangan dokter Pak Wiranto mengalami pendarahan dalam dibagian perut akibat tusukan mengenai usus halusnya, sehingga mengeluarkan darah hingga sekitar 3,5 liter. Mohon doa masyarakat agar kondisi beliau segera pulih dan bisa kembali menjalankan tugas kenegaraan,"ujarnya.

Dia menuturkan kejadian penusukan Wiranto sangat mengejutkan dan menjadi sorotan dunia internasional. Namun, Bamsoet berpesan masyarakat tak perlu takut. Aparat kepolisian sudah bertindak cepat sesuai ketentuan perundangan.

"Saya yakin aparat kepolisian mampu menyelesaikan kasus ini dengan baik dan cepat. Pelaku akan segera mempertanggungjawabkan tindakannya di hadapan hukum. Disisi lain, kejadian ini harus menjadi warning bagi aparat keamanan agar tidak terulang kembali. Tak hanya pejabat, semua warga negara harus mendapatkan perlindungan dan rasa aman dalam beraktifitas," kata dia.

Terkait pelantikan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 20 Oktober mendatang, dia menjamin akan berlangsung aman. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Polri, TNi, BIN, Menteri Luar Negeri dan sejumlah pihak lainnya untuk memastikan pelantikan Presiden berjalan aman dan khidmat.

"Saya jamin pelantikan berlangsung aman di dalam kawasan MPR RI. Saya berharap semua pihak bersama menjaga pelaksanaan pelatikan berjalan aman. Karena bila tidak, yang akan tercoreng nama baik Indonesia di dunia internasional dan akan berdampak buruk pula kepada kondisi ekonomi Indonesia," pungkasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1917 seconds (0.1#10.140)